Mohon tunggu...
Mariana Ulfah
Mariana Ulfah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bergerak maju menuju perubahan yang positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.3.a.8. Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

5 Oktober 2022   20:58 Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:25 13907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengarkan aktif

Menyimak  pun perlu dilatih untuk fokus pada apa yang disampaikan atau dikatakan coachee dan memahami secara keseluruhan makna baik secara tersurat maupun tersirat. Hindari memberikan semacam asumsi, melabel atau judgment, dan asosiasi seperti mengaitkan dengan pengalaman pribadi coach.

  1. Mengajukan pertanyaan berbobot

 Coach harus terus melatih diri dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggugah atau menggali cara pikir dan  menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk  membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi coachee.

          Salah satu referensi yang dapat kita gunakan untuk mengajukan pertanyaan berbobot hasil dari mendengarkan aktif yaitu RASA yang diperkenalkan oleh Julian Treasure 

dokpri
dokpri

RASA merupakan akronim dari Receive, Appreciate, Summarize, dan Ask yang akan dijelaskan sebagai berikut :

  1. Receive/Terima; menerima/mendengarkan semua informasi yang disampaikan coachee.

  2. Appreciate/Apresiasi; memberikan apresiasi dengan merespon atau memberikan tanda bahwa kita mendengarkan coachee. Respon dapat berupa anggukan kepala, kontak mata, melontarkan kata "oh..." "ya...". Bentuk apresiasi akan muncul saat coach memberikan perhatian dan hadir sepenuhnya.

  3. Summarize?Merangkum; kegiatan ini dilakukan saat percakapan selesai dilakukan untuk memastikan kesamaan pemahaman. Memperhatikan dan menggunakan kata-kata kunci yang diucapkan oleh coachee. saat merangkum coach dapat menggunakan potongan-potongan informasi yang telah didapat dari percakapan sebelumnya dan meminta coachee mengkonfirmasi apakah rangkuman sudah sesuai.

  4. Ask/Tanya; mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kalimat tanya apa, bagaimana. seberapa. kapan, siapa, atau di mana. Hindari menggunakan pertanyaan tertutup seperti mengapa, apakah, atau sudahkah.

          Alur percakapan coaching yang akan membantu coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu alur TIRTA yang dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal sangat lua dan telah banyak diaplikasikan yaitu  GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options, dan Will.

          Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir , prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan-keputusan bijaksana secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun