Peran Bale Bengong sebagai Citizen Journalism Bali

Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism, istilah tersebut sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia ditengah perkembangan dunia digital. Setiap orang mempunyai kesempatan menjadi seorang jurnalis, untuk membagikan informasi di lingkungan sekitarnya kepada khalayak luas.

Jurnalisme warga merupakan praktek jurnalisme dimana masyarakat awam dapat menyampaikan informasi mengenai penulisan berita, wawancara, menayangkan foto atau video tentang sebuah peristiwa untuk kebutuhan jurnalisme arus utama atau independen. Selain itu, jurnalisme warga menawarkan keterampilan bagi siapa saja untuk bekerja atau sekedar menyampaikan informasi di media warga (Eddyono, 2020, h. 30-32).

Menurut Lasica (dalam Sukartik, 2016, h.12) citizen journalism terbagi menjadi lima bentuk, yaitu partisipasi audiens, berita independen atau informasi yang ditulis dalam website, partisipasi di berita situs, tulisan ringan dalam milis dan e-mail dan situs pemancar pribadi.

Menurut Widodo (dalam Alamiyah, 2015, h.30) sebagai media jurnalisme warga, terdapat beberapa karakter penting yang harus dimiliki, yaitu :

1.  Citizen journalism memproduksi berita, reportase dan opini yang diperbaharui secara regular dengan menyediakan tautan agar pembaca dapat menuliskan komentar.
2.  Berita diproduksi oleh warga dan diterbitkan sebagai berita transparan yang mengikuti nilai-nilai jurnalistik, seperti kejujuran, akurasi dan lainnya.
3.  Menggunakan pendekatan yang tidak formal.
4.  Dilakukan pada waktu yang senggang oleh warga biasa maupun professional.
5.  Memiliki editor pada portal citizen journalism dan fokus pada topik dasar sebagai tambahan dari berita yang disampaikan.
6.  Berita atau artikel dibuat dengan menggunakan sudut pandang mereka sendiri.

Di Indonesia, sudah terdapat beberapa media yang berbasis jurnalisme warga, salah satunya adalah Bale Bengong. Bale Bengong merupakan portal media berbasis citizen journalism yang terletak di Bali. Melalui portal berita tersebut, masyarakat dapat terlibat aktif untuk menulis atau hanya sekedar memberikan respon atas sebuah kabar ataupun informasi.

Bale Bengong telah menerapkan karakter sebagai jurnalisme warga yang menjadikan masyarakat sebagai fokus utama untuk membagikan karya-karyanya melalui tulisan, foto ataupun video. Bale Bengong juga berharap agar masyarakat Indonesia kedepannya akan lebih mengembangkan jurnalisme warga agar berita yang dihadirkan semakin beragam.

Sejak Juni 2007, Bale Bengong hadir sebagai media jurnalisme warga yang diawali oleh sebuah kegelisahan para blogger-blogger Bali tentang tidak adanya keragaman konten di media mainstream dan selalu mengangkat narasi tentang suatu isu atau fenomena yang terjadi di kota besar, dalam hal ini di Denpasar, Bali. 

Padahal, jika di telusuri lebih dalam, banyak hal-hal menarik yang patut diketahui oleh khalayak luas tentang budaya, keunikan diluar Kota Denpasar.

Hadirnya Bale Bengong merupakan titik awal bagi masyarakat Bali yang ingin menceritakan atau memberikan informasi tentang keunikan, keberagaman dari daerahnya. Selain itu, Bale Bengong juga ingin menghadirkan keragaman konten yang belum pernah disajikan sebelumnya oleh media mainstream.  

Dokumen Pribadi

Bale Bengong masuk kedalam salah satu kategori dalam citizen journalism, yaitu stand-alone citizen journalism site : edited version. Menurut Steve Outing (dalam dalam Alamiyah, 2015, h.32) dalam tingkatan tersebut, situs dari jurnalisme warga berdiri sendiri dengan berita dan informasi yang telah melalui proses editing, situs ini juga berfokus pada berita-berita lokal.