Terik matahari ku teringat diwaktu itu, teringat dimana hidup ini sudah terasa bosan dengan jalaninya. Karena dimana hidup selalu membuat saya banyak rintangan.Â
Tetapi disitu membuat saya sadar bahwa kehidupan itu pasti banyak rintangan atau liku-liku kehidupan. Tantangan yang selalu mengejarkanku itu hanya sebuah uji coba, uji coba seberapa kuat diriku dalam berjuang untuk meraih cita-cita. Hal ini akan membuat saya lebih smngat, karena baginya meraih cita-cita sangat berarti bagi kehidupan yang nantinya juga dapat membanggakan bagi negeri.
Perjuangannya tidak akan sia-sia. Selagi kedua orang tuanya masih memberikan kepercayaan untuk masuk dibangku perkuliahan. Walaupun pekerjaan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Tetaplah dia menjadi anak yang teladan dan selalu mengikuti nasehat dari kedua orang tuannya. Dalam hatinya berjanji semoga menjadi anak yang membahagiakan kedua orang  tuanya. Dia selalu bersyukur dengan keadaan keluarganya yang sederhana walaupun hati terasa sakit karena teman-teman kampus yang lain mendapatkan beasiswa walaupun mereka termasuk orang yang mampu.Â
Perjuanganku tidak akan putus asa, perjalananku masih panjang untuk menggapai cita-citaku yang aku impikan. Aku selalu memahami empat kata "sang pejuang yang hebat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H