Mohon tunggu...
Mari Ana
Mari Ana Mohon Tunggu... Lainnya - Pesta Mariana Silalahi, Mahasiswi Universitas Kristen Indonesia, Program Studi Ilmu Politik

“Dengan kecintaan pada literatur dan musik, saya menghabiskan waktu luang saya dengan membaca novel dan mendengarkan lagu-lagu dari berbagai genre. Sebagai penulis, saya berusaha untuk menyentuh emosi pembaca melalui setiap kata yang saya tulis. Saya percaya bahwa menulis adalah seni yang dapat mengubah cara kita melihat dunia.”

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pemecahan Kementerian dan Lingkungan: Sinergi atau Konflik?

27 Oktober 2024   14:14 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Wacana pemisahan kementerian kehutanan dan Kementerian lingkungan hidup membawa pro dan kontra bagi masa depan lingkungan di Indonesia. Pemecahan ini bisa menjadi peluang positif, dimana masing-masing kementerian akan lebih fokus menangani persoalan spesifik: kehutanan pada upaya pelestarian hutan dan pemanfaatannya, sedangkan lingkungan hidup pada isu polusi, sampah, dan perubahan iklim. pembagian ini berpotensi menciptakan efektivitas baru jika kedua kementerian bersinergi dalam kebijakan dan implementasi. 

Namun, resiko juga tidak kecil. Terpisahnya kedua kementerian dapat memperumit koordinasi, memperlemah penegakan hukum, dan memunculkan tumpang tindih kebijakan yang akhirnya mengancam upaya konservasi. Hutan dan lingkungan hidup adalah satu kesatuan ekosistem yang saling terhubung menangani hutan tanpa memahami dampaknya pada lingkungan, dan sebaliknya, bisa menciptakan konflik kepentingan.

Jika pemecahan ini dilakukan, perlu ada integrasi data yang kuat, penegakan hukum yang konsisten,dan kolaborasi erat dengan masyarakat serta sektor swasta. Tanpa langkah tersebut, pemecahan kementerian ini justru bisa merugikan lingkungan, menghambat komitmen indonesia dalam pelestarian alam, dan membatasi capauan target iklim global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun