saya merasa adalah salah berada di lingkungan teknik informatika. Saya terkadang muak dengan semua istilah yang mengganduli hari-hari saya hampir 3 tahun ini.
algoritma.
kata yang penuh aturan, penuh kemungkinan dan bahkan kepastian. Hendak dibawa kemana inputan itu sehingga bisa menghasilkan outputan yang bisa diterima. Semua proses tergabung dalam balutan istilah yang membosankan. Variable, konstanta, type, looping, if, then, while, end, blablablaaaa.....
momok yang bisa dikatakan menakutkan, tapi sesungguhnya saya bisa melaluinya dengan tenang. Saya sekarang mulai tersadar akan satu hal. istilah membosankan itu ternyata terjadi dalam hidup saya. Semua kepastian dan ketidakpastian yang bergelayut dalam kurun waktu 21 taun ini.
ternyata algoritma itu ada dalam diri saya, hidup dan tumbuh bersama saya. Entah algoritma apa yang saya gunakan, mungkin Brute force, Greedy, A * atau algoritma saya sendiri.. Tapi ternyata kemuakan saya terhadap algoritma adalah salah. Saya masih berdiri disini karena algoritma dalam hidup saya. Saya punya kondisi while, saya punya kondisi if..
if saya terjatuh thenbegin
menangis and mengadu
end;
saya akan bangkit;
end.
algoritma dalam hidup ternyata lebih rumit sangat-sangat jauh rumit dibanding semua yang saya pelajari dikuliah. Sungguh Hebat!