Mohon tunggu...
Maria Merry D. R.
Maria Merry D. R. Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Yogyakarta, masih belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat

19 September 2013   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:40 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New media bukan lagi hal asing yang sulit didapatkan diera ini. Adanya new media dirasakan sangat membantu manusia dalam beragam kegiatan sehari-hari. Jarak yang jauh dapat didekatkan dengan adanya telepon, biaya yang mahal dapat menjadi murah dengan SMS. Tidak hanya mendekatkan jarak, bahkan orang yang jauh tersebut dapat dihadirkan langsung dengan video call dari Skype.

Seperti yang diungkapkan Marshal Mc Luhan tentang teknologi determinstik, teknologi dapat membentuk cara berpikir masyarakat, cara masyarakat berperilaku, kemudian kebudayaan kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi. Adanya teknologi memang manusia yang menciptakannya, namun kemudian cara manusia menggunakan dan memanfaatkan teknologi tersebut akan mengubah kehidupan di sekitar teknologi tersebut.

Dewasa ini budaya kita telah sangat dipengaruhi oleh new media yang ada di tangan kita, smartphone misalnya. Adanya smartphone membuat kita sangat mudah berkomunikasi dengan teman yang nun jauh di sana dengan aplikasi-aplikasi sosial media yang disediakan. Adanya sosial media tersebut kemudian dituding-tuding menjadi penyebab sikap "autis", terutama dikalangan anak muda. Anak muda cenderung lebih suka interaksi di dunia maya yang ada di smartphone mereka ketimbang memperhatikan interaksi dan aktifitas di sekitar mereka.

Budaya masyarakat Indonesia yang dulu ramah tamah sekarang menjadi tak acuh karena orang lebih senang "bertemu" di sosial media ketimbang bersilaturahmi. Masyarakat yang dulu suka bergotong royong sekarang lebih suka menonton televisi dan bermain komputer di rumah. Realita yang sering kita lihat di sekitar bisa mengukuhkan bahwa new media benar-benar telah membentuk budaya baru di tengah masyarakat Indonesia, benar-benar telah "mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat". Namun juga tidak bisa dipungkiri bahwa hadirnya new media di tengah kita telah memudahkan proses komunikasi, menekan biaya, dan tentunya hemat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun