Mohon tunggu...
Maria Mega
Maria Mega Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jurusan Ilmu Komunikasi, Program Studi Jurnalisme dan Kajian Media. Salah satu anggota dari Paduan Suara Mahasiswa(PSM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertamina "Terbakar"

4 April 2011   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Kebakaran besar yang terjadi di kilang minyak Pertamina, Tangki 31-T2 Kilang Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, menjadi salah satu peristiwa yang menggemparkan wilayah di Cilacap dan sekitarnya. Kebakaran yang belum dipastikan penyebabnya ini semakin meluas dan akhirnya tiga tangki minyak telah terbakar. Kobaran api dan asap hitam yang tebal menyelimuti daerah di sekitar tangki di kilang minyak Pertamina tersebut. Berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2008, hal seperti ini juga menjadi salah satu bentuk kelalaian dari pengelola kilang minyak Pertamina. Peristiwa kebakaran tangki ini juga mengancaman berkurangnya pasokan minyak premium. Kebakaran pada tiga tangki ini merupakan kebakaran yang terjadi pada tangki komponen yaitu 31-T2 yang berisi HOMC (High Octane Mogas Component) sebagai bahan baku penambah oktan pada premium (Octane Booster) dan tangki 31-T3 & 31-T7 yang berisi NAPTHA.

Kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu (2/4), pukul 04.55 WIB ini telah membuat kepanikan warga di sekitar kilang minyak, bahkan beberapa warga telah mengungsi. Warga yang panik karena semakin besarnya kobaran api dari tangki minyak telah berupaya untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan rumah mereka. Upaya memadamkan api telah dilakukan oleh pemadam kebakaran dan pihak Pertamina juga telah mencoba untuk mengatasi kebakaran tersebut. Namun, yang terjadi bukan api yang padam tetapi api semakin besar dan menyambar tangki sebelahnya. Hal ini dikarenakan angin yang mengarahkan api ke tangki di sebelahnya, sehingga kebakaran semakin besar dan semakin sulit pula untuk dipadamkan. Pemadaman yang dilakukan dengan menggunakan foam atau busa pemadam telah berhasil memadamkan dua tangki minyak. Selain menggunakan foam atau busa pemadam, upaya pemadaman lainnya melalui udara, yakni menggunakan air yang dibawa oleh helikopter. Bahkan banyak pihak yang ikut turun tangan dalam peristiwa kebakaran ini, seperti Petugas Pengawas Ketenagakerjaan, Hatta Rajasa dari Bidang Perekonomian,  serta beberapa pihak lainnya.

Peristiwa kebakaran tangki minyak Pertamina ini tidak akan berpengaruh terhadap pasokan minyak di Jawa.Dirut Pertamina, Karen Agustiawan memastikan bahwa pasokan BBM nasional aman. Namun, pihak Pertamina juga telah mempersiapakan 400.000 barel premium untuk berjaga-jaga apabila nanti diperlukan untuk tambahan pasokan untuk daerah Jawa.Kebakaran-kebakaran sebelumnya terjadi pada tahun 2008 di Cilacap, 2009 di Jakarta, Makasar, Cilacap. Dari beberapa kebakaran yang terjadi, Pertamina daerah Cilacap sudah tiga kali terjadi kebakaran tangki minyak, yakni pada tahun 2008, 2009, 2011. Hal ini yang menarik adalah Pertamina di wilayah Cilacap yang mengalami peristiwa kebakaran sebanyak tiga kali dan hal seperti itu seharusnya dapat diminimalisir dan ada pencegahan yang lebih maksimal.  Penyebab yang pasti terkait dengan kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu yang lalu belum ditemukan dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran tangki minyak tersebut. Harapan untuk ke depannya, peristiwa kebakaran tangki minyak di Pertamina ini tidak terulang lagi karena mengingat kerugian dan dampak dari kebakaran tersebut cukup memprihatinkan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun