Mohon tunggu...
Maria Mega
Maria Mega Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jurusan Ilmu Komunikasi, Program Studi Jurnalisme dan Kajian Media. Salah satu anggota dari Paduan Suara Mahasiswa(PSM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Banjir Lahar Dingin

7 Februari 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan raya Jogja-Magelang menjadi perhatian publik karena banjir lahar dingin yang membuat sebagian besar wilayah di sekitar Kali Putih, Muntilan hancur terkena aliran lahar dingin. Pasir-pasir yang terbawa aliran lahar dingin pun menimbun rumah para warga di sekitar Kali Putih. Material yang keluar bersama dengan lahar dingin bukan hanya pasir saja bahkan bebatuan yang besar pun ikut terbawa arus aliran lahar dingin tersebut.

Kondisi yang memprihatinkan ini membuat jalur jalan raya Jogja-Magelang sering kali mengalami kemacetan, terlebih ketika air sungai Kali Putih tengah meluap. Kendaraan beroda empat merupakan salah satu kendaraan yang cukup sering terjebak macet karena ukurannya yang besar. Hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk membantu mengurangi kemacetan tersebut yakni adanya koordinasi terhadap pihak setempat yang menangani langsung arus aliran sungai Kali Putih. Meski terdengar cukup sulit untuk diwujudkan, namun seharusnya pemerintah juga dapat mempertimbangkan hal-hal tersebut.

Kita juga sering menyaksikan sendiri melalui televisi keadaan rumah-rumah penduduk yang rata tertimbun pasir. Tidak adanya tempat tinggal membuat penduduk setempat menjadi panik. Dalam hal ini, pemerintah telah menyediakan fasilitas rumah sederhana/ shelter.

Banjir lahar dingin dan luapan sungai Kali Putih di daerah Muntilan ini merupakan dampak dari letusan Gunung Merapi beberapa waktu yang lalu. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kondisi merapi yang membuat sejumlah tempat di daerah sekitar menjadi hancur dan saat ini pasca erupsi Gunung Merapi, lahar dingin pun membanjiri daerah sekitar Gunung Merapi khususnya Muntilan.

Kondisi Gunung Merapi yang masih mengeluarkan lahar dingin ini akan membuat para penduduk menjadi sangat waspada. Bukanlah tidak mungkin nantinya kondisi lalu lintas akan semakin buruk. Namun pada sisi lain, beberapa pihak akan menjadikan fenomena ini sebagai sebuah keuntungan yang menghasilkan uang. Salah satunya yakni wisata bencana bahkan nantinya tidak menutup kemungkinan Gunung Merapi menjadi salah satu tempat yang bersejarah.

Fenomena banjir lahar dingin ini membuat warga sekitar Kali Putih, Muntilan mengalami trauma. Belum usai trauma yang mereka rasakan pada saat erupsi Gunung Merapi dan saat ini mereka masih diterpa banjir lahar dingin. Usaha yang dapat kita lakukan sekarang hanyalah menanti hingga Gunung Merapi tidak mengeluarkan lahar dingin lagi. Selain itu, tindakan lainnya adalah penanggulangan bencana, serta penanganan yang sigap terhadap dampak yang diakibatkan banjir lahar dingin.

Maria Mega Chintia/ 03907

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP UAJY

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun