Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang belajar, membaca, makan dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berlian Pernikahan, Cinta yang Bertahan

22 September 2024   19:33 Diperbarui: 22 September 2024   19:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 2015

Enam puluh tahun cinta terjalin erat,
Sebuah kisah indah, tak lekang oleh prahara.
Oma dan Opa, teladan bagi semua,
Cinta sejati, abadi sampai tua.

Melalui badai hidup, tangan tak lepas,
Setia menemani, tak pernah berbelas.
Cinta mereka kuat, bagai karang kokoh,
Inspirasi bagi kita, generasi muda.

Dengan tulus mereka berbagi cerita,
Tentang cinta, kesetiaan, dan setia.
Mengajarkan kita arti sebuah komitmen,
Membangun rumah tangga yang penuh ketenangan.

Cucu-cucu mereka bangga, bahagia dan haru,
Melihat cinta kakek nenek begitu rupa.
Warisan berharga, lebih dari harta benda,
Cinta sejati, yang takkan pernah ada benda

Cinta sejati bukan sekadar kata,
Tapi bukti nyata dalam setiap langkah.
Oma dan Opa, teladan nyata,
Mengajar kita arti setia sejati.

Dalam suka dan duka, tangan selalu bertaut,
Cinta mereka kuat, bagai akar yang kuat.
Menginspirasi kita, untuk selalu berjuang,
Membangun rumah tangga yang bertahan.

Cinta Emas di Hari Tua

Cinta mereka bagai embun pagi,
Menyejukkan hati, menenangkan jiwa.
Sejak muda, kasih mereka menyinari,
Bak mentari pagi, menghangatkan dunia.

Langkah kaki mereka, irama sehidup semati,
Menari indah dalam tarian waktu.
Cinta mereka, pohon rindang di hati,
Memberi teduh, kasih sayang tak terganti.

Seperti anggur tua, cinta mereka makin harum,
Semakin lama, semakin indah dan sempurna.
Melalui badai hidup, mereka tetap teguh,
Cinta mereka bagai karang, tak tergoyahkan.

Hari demi hari, tahun demi tahun berlalu,
Cinta mereka tetap menyala, tak redup.
Bak lilin yang terus menyala,
Menyinari kegelapan, memberi harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun