Bagaimana pendapat anda atau pikiran yang pertama kali keluar setelah melihat  orang diatas? Apakah persepi yang muncul menandakan bahwa orang tersebut, adalah orang yang jahat? Atau anda mengapresiasi sebagai seni?
Seiring dengan perkembangan beberapa aspek, fashion juga berkembang dengan berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah tato, Â tato pada jaman sekarang merupakan bagian dari trend atau fashion dan beberapa orang menganggap bahwa orang yang memiliki tato adalah orang yang jahat atau nakal. Bahkan tato sudah menjadi budaya dari beberapa negara.
Pemikiran yang muncul dapat disebut dengan presepsi. Menurut Samovar(2014), persepsi merupakan tata cara kita memahami dunia dan membangun realtas sosial dari proses menerima, mengidentifikasi, dan memaknai sebuah pesan.
Setiap orang memiliki persepsi berbeda mengenai suatu hal, dan apa yang menjadi persepsi seseorang belum tentu benar ataupun salah. Contohnya seperti yang saya lansir dair Kumparan.com ( Ardhana Pragota, 2017 ), menjelaskan bahwa seorang anggota FPI dihardik oleh warga net karena memiliki tato bergambar perempuan telanjang dan dianggap tato tersebut tidak sesuai dengan FPI. Dan artikel kedua saya lansir dari Lifestyle.kompas.com ( Jodhi Yudono, 2012), yang menjelaskan bahwa tato pada era ini dianggap sebagai sebuah kesenian walaupun pada jaman dahulu orang yang bertato dianggap sebagai orang yang memiliki masalah kriminal.
Kemudian, pertanyaan yang keluar adalah apakah seseorang yang memiliki tato pada era saat ini masih dianggap sebagai orang yang memiliki masalah kriminal atau dianggap sebagai salah satu seni?
Kesalahan persepsi terhadap fashion ini pun sering terjadi dikalangan masyarakat. Padahal kunci keberhasilan dari sebuah komunikasi adalah keakuratan dari persepsi ini sendiri, dan komunikasi juga adalah sebuah kebutuhan pokok manusia yang berarti manusia terikat pada persepsi.
 Dan untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan: mengembangkan sikap toleransi terhadap sesama yang memiliki persepsi berbeda, menambah wawasan sehingga kita memiliki beberepa atau banyak sudut pandang.
Daftar Pustaka:
Samovar, Larry A, Richard E. Potter, Edwin R. McDaniel. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengange Learning US.
Yudono, Jodhi. (2012, Juni 7). Tato kini dipandang sebagai Karya Seni. Kompas.com. diakses dari https://lifestyle.kompas.com/read/2012/06/07/0702247/tato.kini.dipandang.sebagai.karya.seni
Pragota, Ardhana. (2017, Juni 13). Tato dan Mengapa dicap buruk. Kumparan.com. diakses dari https://kumparan.com/kumparanstyle/tato-dan-mengapa-dia-dicap-buruk/full