Salam dan bahagia...hari ini Saya  akan berbagi pengalaman sebagai pemimpin pembelajran dalam membuat suatu keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan.  yang dituangkan dalam jurnal refleksi dwi mingguan. Dalam membantu melancarkan tugas ini saya mengunakan Model 4C.  Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Adapun  beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:
Connection : Keterkaitan Materi yang didapat dengan peran sebagai guru pengerak
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita dituntut harus dapat membuat suatu keputusan yang bijak dan tidak merugikan orang lain walaupun hasil dari sebuah keputusan selalu ada pro dan  kontra.  Ketika menjadi seorang calon guru pengerak saya belajar bahwa kegiatan pengambilan keputusan membutuhkan ketrampilan dan semakin sering kita melakukan maka semakin terlatih,fokus dan tepat sasaran. Untuk itu dibutuhkan analisa yang tepat dalam setiap kasus yang dihadapi agar dapat terbentuk sikap reflektif,kritis dan terbuka sehingga sesulit apapun sebuah keputusan untuk sebuah permasalahan yang sama -sama benar kita harus tetap memperhatikan keputusan harus berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai universal dan harus mampu untuk mempertanggungjawabkan keputusan tersebut.an disinilah peran saya agar materi yang sudah dipelajari dapat diterapkan, dan sebagai pemimpin pembelajaran dapat menghasilkan sebuah keputusan tetap memperhatikan 3 unsur tersebut sebagai pedoman dalam pengambilan sebuah keputusan
Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?
Selama ini saya belajar dan  melihat bagaimana seorang pimpinan dalam membuat sebuah keputusan. Kadang keputusan yang dibuat berlawan dengan aturan yang ada. Kadang pula keputusan itu berjalan sesuai dengan aturan yang ada,  namun yang terjadi keputusan tersebut menimbulkan banyak pro dan kontra. Setelah saya mempelajari modul ini saya belajar dari banyak kasus yang ada ternyata tidak mudah membuat sebuah keputusan. Banyak hal yang harus diperhatikan dengan mempertimbangkan berat ringanya sebuah kasus. Selama ini banyak materi yang didapat tentang kepemimpinan, menjadi suatu ilmu yang membantu saya dalam membuat sebuah keputusan. Tapi ternyata jika hanya materi saja tidak cukup. Satu yang saya pelajari pengalaman juga menjadi tolak ukur keberhasilan seorang pemimpin dalam pengambilan sebuah keputusan.
Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
Banyak konsep yang saya pelajari dalam modul ini bahwa untuk membuat sebuah keputusan dibutuhkan ketrampilan sehingga seorang pemimpin pembelajaran diminta untuk terus berlatih dalam mengambil sebuah keputusan. Dalam sebuah kasus kita harus dapat menganalisis apakah kasus tersebut masuk dalam dilema etika yaitu kebenaran melawan kebenaran atau bujukan moral yaitu kebenaran melawan kesalahan. Seorang guru pengerak harus dapat mengidentifikasi jenis dilema etika baik pribadi maupun perorangan berdasarkan 4 paradigma berpikir yaitu keadilan vs kasian, pribadi vs masyarakat , jangka pendek vs jangka panjang, kebenaran vs kesetiaan. Selain itu apakah keputusan yang dibuat sudah sesuai dengan  3 prinsip yaitu berpikir berbasis peraturan , berpikir berbasis rasa peduli dan berpkir berbasis akhir dan 9 langkah pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta-fata yang ada. Sehingga hasil keputusan tersebut dapat berpihak pada anak, mengandung nilai kebajikan universal dan bisa dipertanggungjawabkan. Tidak ada keputusan yang benar dan atau salah. Disini sebagai pemimpin pembelajaran saya dituntut untuk berani dan terus belajar agar dapat menghasilkan  keputusan yang bijaksana
 Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?Â
Perubahan yang ingin saya lakukan dalam membuat sebuah keputusan, yaitu Saya harus terus belajar dan berlatih agar terampil dalam membuat sebuah keputusan. Bukan hal mudah jika keputusan menyangkut hal yang  sama-sama benar.  Dibutuhkan  studi kasus agar keputusan yang dibuat sesuai dengan fakta- fakta yang ada, agar  menghasilkan suatu keputusan bijak dan tidak merugikan pihak yang berkepentingan didalamnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI