Mohon tunggu...
Maria Lily Hastuty
Maria Lily Hastuty Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Solor Barat

Saya bekerja pada SMPN 1 Solor Barat sejak tahun 2020 tepatnnya bulan Februari setelah dimutasi dari SMPN Satap Nusadani. Dsini saya dipercayakan sebagai kaur kesiswaan dan pembina OSIS. Selain itu juga diberi kepercayaan sebagai wali kelas IXB. Saya mengasuh mapel TIK/Informatika namun karena kekurangan guru say juga pernah dipercayakan mengasuh mapel seni budaya untuk kelas delapan dan pada tahun ajaran baru 2022 saya mengasuh mapel prakarya. Hobi saya membaca,mendengar musik,kuliner, teknologi dan travelling. Saya sudah berkeluarga sejak tahun 2010 namun resminya tahun 2013 dan sudah dikaruniakan 3 orang anak 2 lelaki dan satu perempuan. Saya berasal dari kabupaten Sikka dan mendapatkan jodoh orang Adonara Kabupaten Flores Timur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan sebagai seorang pemimpin

19 Februari 2023   14:24 Diperbarui: 19 Februari 2023   14:46 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam dan bahagia...hari ini Saya  akan berbagi pengalaman sebagai pemimpin pembelajran dalam membuat suatu keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan.  yang dituangkan dalam jurnal refleksi dwi mingguan. Dalam membantu melancarkan tugas ini saya mengunakan Model 4C.  Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Adapun  beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:

Connection : Keterkaitan Materi yang didapat dengan peran sebagai guru pengerak

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita dituntut harus dapat membuat suatu keputusan yang bijak dan tidak merugikan orang lain walaupun hasil dari sebuah keputusan selalu ada pro dan  kontra.  Ketika menjadi seorang calon guru pengerak saya belajar bahwa kegiatan pengambilan keputusan membutuhkan ketrampilan dan semakin sering kita melakukan maka semakin terlatih,fokus dan tepat sasaran. Untuk itu dibutuhkan analisa yang tepat dalam setiap kasus yang dihadapi agar dapat terbentuk sikap reflektif,kritis dan terbuka sehingga sesulit apapun sebuah keputusan untuk sebuah permasalahan yang sama -sama benar kita harus tetap memperhatikan keputusan harus berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai universal dan harus mampu untuk mempertanggungjawabkan keputusan tersebut.an disinilah peran saya agar materi yang sudah dipelajari dapat diterapkan, dan sebagai pemimpin pembelajaran dapat menghasilkan sebuah keputusan tetap memperhatikan 3 unsur tersebut sebagai pedoman dalam pengambilan sebuah keputusan

Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?

Selama ini saya belajar dan  melihat bagaimana seorang pimpinan dalam membuat sebuah keputusan. Kadang keputusan yang dibuat berlawan dengan aturan yang ada. Kadang pula keputusan itu berjalan sesuai dengan aturan yang ada,  namun yang terjadi keputusan tersebut menimbulkan banyak pro dan kontra. Setelah saya mempelajari modul ini saya belajar dari banyak kasus yang ada ternyata tidak mudah membuat sebuah keputusan. Banyak hal yang harus diperhatikan dengan mempertimbangkan berat ringanya sebuah kasus. Selama ini banyak materi yang didapat tentang kepemimpinan, menjadi suatu ilmu yang membantu saya dalam membuat sebuah keputusan. Tapi ternyata jika hanya materi saja tidak cukup. Satu yang saya pelajari pengalaman juga menjadi tolak ukur keberhasilan seorang pemimpin dalam pengambilan sebuah keputusan.

Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?

Banyak konsep yang saya pelajari dalam modul ini bahwa untuk membuat sebuah keputusan dibutuhkan ketrampilan sehingga seorang pemimpin pembelajaran diminta untuk terus berlatih dalam mengambil sebuah keputusan. Dalam sebuah kasus kita harus dapat menganalisis apakah kasus tersebut masuk dalam dilema etika yaitu kebenaran melawan kebenaran atau bujukan moral yaitu kebenaran melawan kesalahan. Seorang guru pengerak harus dapat mengidentifikasi jenis dilema etika baik pribadi maupun perorangan berdasarkan 4 paradigma berpikir yaitu keadilan vs kasian, pribadi vs masyarakat , jangka pendek vs jangka panjang, kebenaran vs kesetiaan. Selain itu apakah keputusan yang dibuat sudah sesuai dengan  3 prinsip yaitu berpikir berbasis peraturan , berpikir berbasis rasa peduli dan berpkir berbasis akhir dan 9 langkah pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta-fata yang ada. Sehingga hasil keputusan tersebut dapat berpihak pada anak, mengandung nilai kebajikan universal dan bisa dipertanggungjawabkan. Tidak ada keputusan yang benar dan atau salah. Disini sebagai pemimpin pembelajaran saya dituntut untuk berani dan terus belajar agar dapat menghasilkan  keputusan yang bijaksana

 Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini? 

Perubahan yang ingin saya lakukan dalam membuat sebuah keputusan, yaitu Saya harus terus belajar dan berlatih agar terampil dalam membuat sebuah keputusan. Bukan hal mudah jika keputusan menyangkut hal yang  sama-sama benar.  Dibutuhkan  studi kasus agar keputusan yang dibuat sesuai dengan fakta- fakta yang ada, agar  menghasilkan suatu keputusan bijak dan tidak merugikan pihak yang berkepentingan didalamnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun