Kemarin saya baru saja mengambil hasil pemeriksaan laboratorium saya meskipun tidak memiliki gejala sakit apapun. Tujuan saya memeriksakan darah di laboratorium untuk mengetahui apakah tubuh saya mulai menunjukkan tanda-tanda ke arah diabetes melitus, mengingat ayah saya adalah penderita DM tipe 2. Keturunan tingkat pertama dari penderita diabetes melitus sebaiknya memeriksa laboratorium darahnya setahun sekali sejak usia 20 tahun agar dapat mendeteksi dini tanda-tanda penyakit diabetes melitus maupun sindroma metabolik lainnya.
Dalam kasus saya, yang merupakan anak penderita DM tipe 2, pemeriksaan yang saya perlukan adalah gula darah sewaktu dan gula darah 2 jam post prandial. Tujuannya untuk mengetahui apakah tubuh saya mampu mengelola glukosa darah dengan normal. Pada awal kasus diabetes melitus, biasanya yang terganggu adalah tes toleransi glukosa oral alias hasil gula darah 2 jam post prandial yang meningkat sementara gula darah puasa masih normal. Akibatnya saya harus menunggu 2 jam duduk manis di laboratorium setelah memakan bekal yang saya bawa dari rumah. Membuang waktu? Jelas, namun jika hanya perlu melakukannya setahun sekali mengapa tidak?
Syukurlah hasil gula darah puasa dan 2 jam post prandial saya keduanya baik. Tapi kolesterol menunjukkan nilai berlebih dari normal. Haha.. sesuatu yang tidak disangka-sangka. Orang akan bilang saya “sakit kolesterol” di usia yang belum sampai 30 tahun. Kolesterol yang terlalu tinggi dengan rasio kolesterol total : HDL yang juga tinggi menunjukkan pola makan saya selama ini kurang baik. Memang saya adalah penggemar goreng-gorengan. Kalaupun makan sayuran, pasti bumbunya ditumis dulu dengan minyak. Saya juga kerap makan di luar rumah dengan alasan tidak ada waktu. Benar-benar cara makan yang tidak baik. Saya baru menyadari pola hidup tidak sehat ini setelah membaca “rapor” kesehatan saya yang berupa hasil pemeriksaan darah.
Nah, melihat pengalaman saya tadi ada baiknya kita memeriksakan diri setidaknya setahun sekali. Dapat dengan menghubungi dokter keluarga atau langsung “belanja” ke laboratorium klinik swasta seperti yang saya lakukan. Jika Anda memilih yang kedua, maka sebaiknya yang diperiksa adalah: gula darah puasa, gula darah 2 jam pp, kolesterol total, HDL, trigliserid, dan asam urat. Pemeriksaan itu untuk mengetahui ke arah sindroma metabolik. Namun jika Anda ragu apakah mungkin Anda juga menderita anemia, ada baiknya jika darah rutin turut diperiksa. Setelah ada hasilnya, jangan menginterpretasikan sendiri atau berusaha mengobati sendiri sebab semua obat adalah racun, namun sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda.
Salam sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI