Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Asuransi Penting Tapi Berat Dilakukan

14 April 2015   13:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu ikut kursus persiapan berkeluarga kemarin kami diajari tentang pengaturan pengelolaan keuangan keluarga. Ternyata tidak mudah mengatur keuangan keluarga, jauh lebih sulit daripada mengelola uang untuk hidup sendiri. Pertama-tama ditentukan apakah uang suami dan istri akan dikelola masing-masing atau dikelola bersama. Setelah itu diatur tentang  pos-pos keuangan keluarga.

Pos-pos yang penting antara lain: pengeluaran untuk makan, pengeluaran untuk tempat tinggal (yang ini dapat berupa uang kontrakan atau uang pembayaran cicilan rumah), pengeluaran untuk transportasi, pengeluaran untuk anak, dan pengeluaran untuk biaya tak terduga. Besarnya dana yang dicadangkan untuk tiap pos ini tergantung pada kemampuan keuangan keluarga.

Mungkin kita merasa bahwa dengan pendapatan keluarga yang besar pasti mudah untuk mengatur keuangan keluarga ini namun ternyata tidaklah demikian karena pendapatan yang besar berarti pengeluaran yang tidak kalah besarnya.

Salah satu yang sering terlupakan adalah pos untuk biaya tak terduga. Biaya tak terduga ini dapat digunakan saat ada keluarga yang sakit, kecelakaan (amit-amit), atau musibah lainnya. Asuransi merupakan salah satu jawaban untuk pos biaya tak terduga ini. Dengan premi yang kita bayarkan setiap bulan kita dapat merasa terlindungi saat menghadapi kejadian-kejadian yang tak terduga ini.  Tinggal pilih jenis “kejadian tak terduga” apa yang akan dipersiapkan: sakit, kecelakaan, kecurian, kematian, bahkan ada juga asuransi all risk dan asuransi pendidikan untuk anak-anak kita.

Meskipun sudah mengetahui manfaat dari asuransi, rasanya masih berat untuk kami lakukan. Pasalnya biaya bulanan yang harus dibayarkan masih relatif tinggi untuk ukuran pendapatan kami. Saat kebutuhan keluarga belum terlalu tinggi mungkin mudah saja untuk membayar premi bulanan, namun bagaimana saat sedang “banyak kebutuhan” atau saat “rezeki sedang seret”? Belum lagi peraturan yang cukup ribet saat akan mengklaim uang asuransi kita, potongan dana yang harus direlakan saat kita ingin mengambil uang asuransi sebelum habis jatuh temponya, dan pertimbangan tentang inflasi rupiah setiap tahunnya.

Ah, sekian dulu lah curhatan ala emak-emak ini. Saya masih perlu mencari program asuransi yang paling sesuai untuk keluarga kami. Kalau ada yang menemukan program yang oke, kabar-kabari ya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun