Demam adalah salah satu gejala sakit pada anak yang kerap ditemui. Tidak jarang, demam adalah keluhan yang membuat orang tua membawa anak ke rumah sakit. Padahal tidak semua demam berbahaya.
Demam sendiri sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan tubuh dalam melawan infeksi. Kenaikan suhu tubuh dapat membantu meningkatkan produksi sel kekebalan tubuh, menghambat reproduksi patogen (penyebab penyakit) dan mempercepat proses penyembuhan.
Sebagian besar demam tanpa gejala lokal yang jelas disebabkan oleh infeksi virus. Demam kurang dari 7 hari dengan gejala lokal yang jelas dapat didiagnosis dengan anamnesis (tanya jawab tentang perjalanan penyakit), pemeriksaan fisik, dan dapat ditambah pemeriksaan penunjang (misal darah rutin), contohnya tonsilitis (radang amandel). Demam yang berlangsung lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal yang jelas, memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu penegakan diagnosis.
Bagaimana proses terjadinya demam?
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas 38°C. Demam disebabkan oleh karena kenaikan set point suhu di hipothalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh. Termostat (pengatur suhu)di hipothalamus diatur pada set point 37C, dengan variasi 1 C. Suhu tubuh ini dipertahankan dengan pengatur produksi dan pelepasan panas oleh tubuh.
Ketika demam, adanya patogen menyebabkan pelepasan faktor pirogen endogenik dari sel-sel pertahanan tubuh. Pirogen adalah zat yang memicu timbulnya panas. Dengan dilepaskannya pirogen oleh sel radang, terjadi kenaikan set point termostat tubuh di hipothalamus. Akibatnya, tubuh berusaha menaikkan suhunya ke set point yang baru dengan meningkatkan produksi panas (menggigil), dan mengurangi pelepasan panas dari tubuh (merinding). Hasilnya adalah demam.
Bagaimana kriteria bahaya pada demam?
Mengingat bahwa demam sebenarnya adalah upaya tubuh untuk melawan infeksi, tidak semua demam berbahaya. Demam baru berbahaya jika menunjukkan tanda-tanda kegawatan seperti: demam tinggi di atas 40C, anak tidak sadar atau kejang, tampak sakit berat, disertai sesak nafas, kencing berkurang, nadi kecil dan cepat, atau dijumpai adanya ruam perdarahan di bawah kulit (jika ditekan, tidak memudar).Demam yang disertai tanda bahaya inilah yang menyebabkan anak harus segera dibawa ke UGD rumah sakit untuk memperoleh pertolongan lebih lanjut.
Apa yang harus dilakukan ketika anak demam?
Pertama-tama, kita dapat mengukur suhu anak menggunakan termometer. Pada anak di atas 2 tahun, termometer dapat diletakkan di ketiak karena ketiak anak sudah cukup luas. Pastikan ketiak anak kering sebelum melakukan pengukuran. Anak dikatakan demam jika suhunya di atas 38C.