Masyarakat kita saat ini, entah apa alasannya, membuat definisi badan wanita ideal adalah yang langsing, cenderung kurus, petite, bahkan emaciated. Lihatlah betapa kurusnya para penyanyi k-pop yang diidolakan para remaja saat ini, atau model catwalk di masa lalu.Â
Padahal seiring dengan bertambahnya usia, kita akan kehilangan massa otot sebagai bagian dari proses penuaan. Ada yang mengatakan kehilangan masa otot ini dimulai pada usia 40 tahun, literatur lain menyebutkan proses ini dimulai pada 30 tahun. Setelah umur tersebut, tiap tahun manusia akan kehilangan massa otot sebesar 1%. Hal ini akan berujung pada sarkopenia: kekurangan massa otot.
Sarkopenia akan menimbulkan banyak masalah metabolik seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dan hiperkolesterolemia. Hal ini disebabkan oleh karena otot yang merupakan pengguna gula terbesar (setelah otak, per gram beratnya) hilang. Hilangnya massa otot menyebabkan banyak gula yang dikonsumsi tidak digunakan dengan baik oleh tubuh sehingga menyebabkan masalah-masalah metabolik seperti yang disebutkan di atas.Â
Kekurangan massa otot juga menyebabkan berkurangnya massa tulang, yang biasa dikenal sebagai osteoporosis. Kombinasi dari sarkopenia dan osteoporosis menyebabkan lansia mudah jatuh dan rentan mengalami patah tulang setelahnya. Patah tulang pada lansia bisa berujung fatal.Â
Untuk mencegah terjadinya sarkopenia kita perlu berlatih beban. Latihan beban memperlambat proses penyusutan massa otot bahkan dapat meningkatkan massa otot kita. Sayangnya masyarakat masih banyak yang menabukan latihan angkat beban pada wanita. Alasannya tentu saja kembali kepada tipe wanita ideal di atas: yang langsing, kurus, bahkan emaciated.
Mungkin sudah waktunya bagi kita untuk mengoreksi tabu tersebut. Wanita dapat olahraga angkat beban. Bukan hanya boleh atau sebaiknya, tapi harus. Demi kualitas hidup yang lebih baik kini dan nanti.Â
Jika Anda, seorang wanita takut angkat beban karena tidak ingin terlihat seperti Ade Rai, itu sangat berlebihan. Mas Ade Rai sendiri memerlukan proses yang panjang untuk dapat terlihat seperti Ade Rai yang sekarang.Â
Ketakutan tersebut sama seperti orang yang takut belajar naik sepeda motor karena khawatir akan ngebut ngepat-ngepot seperti Valentino Rossi. Iya referensi saya tentang pembalap MotoGP mentok di Valentino Rossi, padahal dia sudah pensiun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H