"Pak, aku mau nulis buku," melambaikan handphone. Aku baru saja selesai membaca buku 'Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas' buah pena Dodi Mawardi. Jangan tanya beli dimana, aku membacanya aplikasi ipusnas. Gratis.
Suamiku mengernyitkan keningnya, "Yakin?"
"Yakin dong," aku mengangguk mantap dengan antusiasme yang sama tingginya dengan sebelumnya.
"Mau nulis tentang apa?" Tanya suamiku singkat.
Mati aku, aku belum memikirkan sama sekali tentang hal itu. Padahal di bukunya, Mas Dodi terang-terang mensyaratkan hal itu pada minggu pertama penulisan buku: mau nulis tentang apa?
"Pasti belum punya ide," tebak suamiku telak.
Dengan kemalu-maluan aku mengiyakan.
"Yah, paling nggak Kamu harus tahu dong mau nulis apa. Lalu bagaimana pembagian waktunya. Jangan sampai anak-anak terbengkalai."
Kami memang punya dua orang anak yang masih kecil. Satu batita dan satu bayi. Keduanya masih perlu perhatian ekstra.
"Bagaimana kalau kamu nulis di Kompasiana saja?" Tanya suamiku lagi.
"Hah?" Aku terperangah.