Kompasianer pasti suka ngeblog, minimal di Kompasiana lah. Beberapa ada pula yang memiliki blog pribadi (seperti saya, hehe...). Teman-teman kalau ngeblog pakai bahasa apa? Indonesia, Inggris, atau pakai bahasa kalbu? Lah kalau pakai bahasa kalbu ntar nggak ada yang ngerti "ini blog isinya apaan ya?"Â
Dalam artikel kali ini saya ingin membahas tentang pertanyaan di atas, mending mana ngeblog pakai Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris? Artikel ini sekaligus menjadi refleksi kegalauan hati saya ketika akhirnya berencana untuk mulai aktif menulis lagi. Ketika itu saya dilanda kegalauan, apakah akan menulis artikel dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.Â
Akhirnya saya mengumpulkan kelebihan dan kekurangan ngeblog dalam kedua bahasa itu: Bahasa Indonesia dan Inggris.
Bahasa Indonesia
Kekurangan:Â Pembaca kita terbatas pada orang yang berbahasa Indonesia saja. Itu pun terbatas lagi pada orang yang memgenal internet (bapak saya memakai internet hanya untuk grup WhatsApp). Kalau kita menulis isu global maka yang membaca ya hanya orang Indonesia saja. Bukan berarti kalau pembaca hanya dari Indonesia jelek lho ya...Â
Kedua, ketika ingin menghasilkann uang dari Google AdSense (saya belum sih) maka perlu pembaca yang jauh lebih banyak ketika blog kita berbahasa Indonesia. Alasannya? Nilai dari iklan yang dipasang adalah sepersepuluh iklan "bule". Jadi ya harus punya banyak unique visitor dulu.
Bahasa Inggris
Kelebihannya: tentu saja pada jangkauannya yang lebih luas. Dari seluruh dunia lho. Soalnya yang berbahasa Inggris kan bukan hanya orang Inggris, tapi juga Amerika, dan Australia. Wajar mengingat Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional. Ketika kita menulis untuk menyebarkan ide, jangkauan ide kita akan lebih luas ketika kita menulis menggunakan bahasa ini. Ngeblog dalam Bahasa Inggris  benar-benar membuktikan kekuatan internet sebagai alat penyebar ide yang murah.
Jadi bagaimana?