Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Menjadi... (The Power Of Cicilan)

13 Oktober 2017   11:47 Diperbarui: 8 Januari 2018   08:49 2323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama tidak menulis di Kompasiana. Hari ini saya ingin menulis opini saja. Judulnya double karena masih ragu, mau pakai peribahasa yang sudah saya kenal dari kecil atau pakai bahasa Inggris campursari. Keduanya  menggambarkan isi artikel sih. Lha terus kalau isinya sudah tergambar di judul, ngapain juga diterusin baca artikel?Ya, siapa tahu sharingsaya kali ini bermanfaat. 

Sudah tahu dong arti peribahasa 'sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit'? Artinya usaha atau upaya kecil yang kita lakukan terus-menerus lambat-laun akan menghasilkan hasil. 

Waktu kecil saya memaknai peribahasa ini dengan menabung. Koin yang saya masukkan satu demi satu ke tabungan gendang saya (nggak punya tabungan ayam) akhirnya jadi uang sebesar Rp 11.000,00 ketika tabungan penuh. Untuk ukuran tahun 1992 uang segitucukup besar ya.

Makin ke sini, saya makin tercerahkan(duile, bahasanya tercerahkan) kalau hal tersebut (nyicil) dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Bukan sebatas nabung di celengan maupun nyicilpanci di tukang panci keliling (yang terakhir belum pernah nyoba sih,tapi suatu saat boleh juga kalau tukang pancinya percaya sama saya). Bahkan dengan metode nyicilbegini, kita bisa mengerjakan sesuatu yang besar tanpa stress-stress banget. 

Misalnya nih, saya mau nulis cerita sepanjang 100 halaman A4. Kalau saya ngerjainya satu kali duduk, wuih, alangkah beratnya. Beda dengan menulis 3 halaman A4 sehari. Cerita 100 halaman selesai dalam 34 hari. 

Atau baca buku 500 bab (bahkan lebih). Biasanya buku-buku anak kuliah nih yang kaya gini. Kalau saya baca 2 bab saja per hari, 250 hari selesai. Lama? Iya. Haha.. tapi daripada tidak sama sekali.

Sekarang ini saya lagi ngingetindiri untuk nyicilhal-hal yang "penting tapi nggak mendesak" kaya baca Alkitab (seumur-umur belum pernah tamat, baru Kejadian samaWahyu, bukan Kejadian sampaiWahyu. Beda banget lho. Terus minum air putih yang cukup. Berat kan kalau sekali minum 8 gelas. Tapi kalau minumnya sedikit-sedikit, ntarjadi 8 gelas juga seharinya. Olahraga juga. Nyicil dari yang ringan-ringan, 15 menit sehari, syukur-syukur bisa 2x. Kalau sudah sakit, nanti baru nyesel kok nggaknyempatinolahraga selama ini.

Terus apa lagi? Nulis artikel di Kompasiana. Meski nggakbisa tiap hari, kalau seminggu ada satu artikel saya yang nongoldi Kompasiana, dalam satu tahun kan jadi 52 artikel. Nggak kerasa tahu-tahu banyak.

Jadi inti artikel ini apa?

Intinya mau ngajakin para pembaca untuk memulai cicilannya masing-masing. Lagian cicilan model gini kan nggak pakai riba  hehe..

Yuk maree..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun