Aku bertanya pada rembulan, apakah dia masih merindukanku?
Kulihat bulan tersenyum, tapi jawabannya tidak.
Aku bertanya pada rembulan, apakah dia masih menyayangiku?
Kulihat bulan menyunggingkan kearifan, tapi jawabannya tidak.
Aku bertanya lagi pada rembulan, apakah dia akan melupakanku?
Dengan kasih rembulan menjawab dengan menganggukan kepala.
Kutundukkan wajahku dan mulai lah menetes airmataku.
Kudengar sang rembulan berkata………….anakku, saat dia tak lagi merindukanmu dan saat dia tak lagi mengasihimu atau bahkan saat dia melupakanmu…..…… janganlah engkau gulana, tapi lihatlah bahwa kau masih punya hati, sepotong hati yang penuh cinta.
Maka hati yang penuh cinta itu akan menuntunmu kepada kehidupan.
Kehidupan adalah suatu anugrah dan dia mengalir seperti sungai yang tidak pernah berhenti, dan dia mengalir menuju samudra.
Lapangkanlah hatimu seluas samudra, untuk menampung sang cinta, maka kehidupan akan menjadi ramah dan bersahabat denganmu. Bahkan suatu saat kau akan memiliki kehidupan kemudian, dimana sang kehidupan menjadi milik pusakamu. Dan kau akan memandang kehidupan sebagai sesuatu yang indah.
Maria Josephine
24 Dec 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H