Wahyu Supriyatno pria asal Yogyakarta memiliki profesi yang dapat dikatakan unik. Profesi yang ia lakoni yaitu menghasilkan karya lukis sangkar burung. Berbeda dengan orang pada umumnya, beliau menjadikan sangkar burung sebagai media lukisnya. Munculnya ide sangkar burung sebagai objek lukisannya bermula pada kecintaannya terhadap burung derkuku dan perkukut. Pria asal Yogyakarta ini mengatakan, "dulunya saya di desin grafis (reklame). Coba-coba melukis di sangkar, kok menyenangkan, prospek juga lumayan, ya udah kita lanjut sampai sekarang."
Berawal dari mulut ke mulut, usaha yang sudah dirintis sejak 1995 ini mulai memiliki pasar di kalangan pecinta burung derkuku dan perkukut se-Indonesia. Pembuatan satu sangkar dapat memakan waktu kurang lebih hampir satu bulan. Yang membuat lama adalah Proses pengeringan dan pendempulan. Dalam kurun waktu satu bulan biasanya hanya mampu memproduksi satu sampai tiga sangkar, tergantung pada tingkat kerumitan. Dalam pembuatan satu sangkar biasanya beliau dibantu oleh tiga karyawannya, tetapi dalam hal melukis tetap beliau sendiri yang mengerjakannya. Â "Hal pertama yang dilukis adalah bagian atas atau mahkotanya, bagian bawah mengikuti. Karena, yang pokok adalah bagian atasnya", ujar Wahyu Supriyatno.
Bapak satu anak ini mengatakan bahwa harga satu sangkar mulai dari Rp 900.000 sampai dengan Rp 6.000.000. Semakin rumit gambar dan tinggi tingkat kehalusannya, maka nilai jualnya juga semakin tinggi. Untuk gambar biasanya konsumen memiliki permintaan. Akan tetapi, ada juga konsumen yang meminta dicarikan gambar dan hanya menyebutkan keinginan warna dasarnya saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H