Mohon tunggu...
Maria husna
Maria husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Aspek Pencapaian P5

3 November 2023   07:39 Diperbarui: 3 November 2023   07:44 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Discovery Learning menurut Jerome Bruner (Hosnan, 2014:281) adalah model belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dasar yang menjadi ide J. Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya Model discovery learning adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses penemuan oleh siswa secara mandiri atau berkelompok melalui pengamatan, eksperimen, atau penalaran logis. 

Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Model discovery learning bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif siswa. Model discovery learning memiliki beberapa langkah, yaitu:

1. Orientasi, yaitu guru memberikan motivasi dan arahan kepada siswa tentang topik atau masalah yang akan dipelajari.

2. Eksplorasi, yaitu siswa melakukan aktivitas untuk mencari informasi atau data yang relevan dengan topik atau masalah yang diberikan.

3. Hipotesis, yaitu siswa menyusun dugaan sementara atau jawaban atas topik atau masalah yang diberikan berdasarkan informasi atau data yang diperoleh.

4. Verifikasi, yaitu siswa melakukan uji coba atau eksperimen untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah disusun.

5. Generalisasi, yaitu siswa menyimpulkan hasil verifikasi dan menghubungkannya dengan konsep atau prinsip umum yang berlaku.

6. Aplikasi, yaitu siswa menerapkan konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam situasi nyata atau konteks lain. 

Model discovery learning dapat digunakan dalam progres pencapaian P5, yaitu projek penguatan profil pelajar pancasila. Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) adalah mata pelajaran yang membahas tentang nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dan implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Materi P5 terdiri dari enam dimensi karakter yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif. Tujuan P5 adalah membentuk peserta didik menjadi warga negara yang cerdas, berkarakter, dan berkompeten sehingga diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 

Model discovery learning dapat meningkatkan aspek pencapaian P5 (projek penguatan profil pelajar pancasila , yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk mengingat, memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan informasi terkait dengan materi P5. Keterampilan adalah kemampuan siswa untuk melakukan tindakan atau aktivitas yang sesuai dengan materi P5. Sikap adalah kemampuan siswa untuk menunjukkan perilaku atau respons yang sesuai dengan nilai-nilai P5.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan aspek pencapaian P5. Misalnya, Penelitian Ariani et al. (2019) menunjukkan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan aspek sikap siswa dalam mata pelajaran P52. Penelitian Sari et al. (2020) menunjukkan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam mata pelajaran P53.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun