Dewasa ini, berbondong-mondong mencari lapangan pekerjaan di kalangan anak muda merupakan suatu fenomena yang marak terjadi, anak muda dinilai cukup kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai harapan mereka. Hal tersebut  dikarenakan semakin banyaknya sumber daya manusia namun lapangan pekerjaan yang ada kian terbatas. Dengan adanya fenomena ini alangkah baiknya jika anak muda menciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka sendiri yang boleh jadi juga bermanfaat untuk orang lain yaitu berwirausaha. Akan tetapi dalam praktiknya sering kali ditemui kendala saat akan memulai berwirausaha.  Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak muda enggan atau malas untuk terlibat dalam wirausaha antara lain yaitu: ketakutan akan kegagalan, beberapa anak muda mungkin merasa takut gagal dalam menjalankan usaha mereka. Kegagalan dianggap sebagai hal yang menakutkan dan bisa menghambat motivasi untuk memulai wirausaha, kemudian ketidakpastian ekonomi, keterbatasan pengetahuan mengelola bisnis dengan baik, tuntutan waktu dan tekanan sosial, serta kurangnya dukungan dan sumber daya. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak muda malas dalam berwirausaha. Banyak dari mereka memiliki semangat dan antusiasme untuk menciptakan perubahan melalui inovasi dan kewirausahaan. Mengidentifikasi hambatan dan menciptakan lingkungan yang mendukung serta menyediakan sumber daya yang diperlukan dapat membantu mendorong lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam wirausaha.
Dalam memulai wirausaha sudah seharusnya calon pengusaha memilki produk yang akan dibuatnya. Agar terjadi efisiensi dan mencegah kegagalan yang terjadi, maka perlu diciptakan prototipe produk terlebih dahulu. Protoripe produk adalah model atau versi awal dari suatu produk yang dibuat untuk menguji dan mengevaluasi konsep, desain, dan fungsionalitasnya sebelum produk tersebut diproduksi secara massal. Prototipe produk dapat berupa model fisik yang dibuat dengan tangan atau menggunakan perangkat lunak untuk membuat model digital. Tujuan utama dari pembuatan prototipe adalah untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan umpan balik dari pengguna potensial, dan melakukan perbaikan atau penyempurnaan sebelum produk akhir diproduksi dan diluncurkan ke pasar. Dengan demikian, prototipe produk merupakan alat yang penting dalam proses pengembangan produk, yang membantu memastikan bahwa produk akhir dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dengan baik.
Atas bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Bapak Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU., maka Maria Happy Liani bersama dengan rekan-rekan Sub-Unit 1: Patehan selaku peserta KKN-PPM UGM Kraton Periode 1 2024 Â dapat melangsungkan kegiatan ini yang merupakan kegiatan diskusi bersama mengenai penyusunan prototipe produk dasar yang memanfaatkan tumbuhan di sekitar lingkungan Kraton. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 17 Mei 2024 lalu bersama dengan siswa-siswi kelas 7B SMPN 16 Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung disertai dengan antusiasme yang sangat tinggi. Acara yang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda untuk memulai langkah pertama dalam berwirausaha, para siswa diajak untuk menjelajahi dunia inovasi dan kreativitas melalui pembahasan mengenai prototipe produk. Melalui diskusi yang interaktif dan penuh semangat, peserta penyuluhan diajak untuk memahami pentingnya prototipe dalam proses pengembangan produk. Dari pembicaraan tentang ide awal hingga tahap implementasi, para siswa diberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana memulai langkah awal dalam dunia wirausaha. Harapannya agar semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk menjadi pengusaha handal di masa depan, kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar SMP.
Apabila ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan kami selama KKN bersama warga Kraton Yogyakarta, silakan ketuk tautan Instagram di bawah ini:
https://www.instagram.com/abdidalem.kraton/
