Mohon tunggu...
maria hiangliu
maria hiangliu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mencoba menginspirasi

Mom with one girl

Selanjutnya

Tutup

Diary

Insecure yang Mengubah

28 Maret 2021   11:16 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:18 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok : tvinsider.com

Dear Diary, sudah lama diriku tidak menulis, sepertinya waktu cepat berlalu dengan kesibukan sehari-hari, adapun waktu sebentar saja untuk membaca artikel yang dikirim dari sahabatku yang lebih dulu menulis di Kompasiana. 

Baca artikelnya dia, kasih rating dan komen...hmm...terkadang kupikir diriku baca kompasiana kalo dikirim artikel dari sobatku kalo dia gak kirim yah nggak baca ...heheheh..Sampai suatu waktu sobatku bertanya, Ayo nulis lagi dong? Eh kemarin kamu cerita seru ke aku lewat call hampir 1 jam loh, itu bisa jadi bahan tulisanmu. Berkali-kali sobatku mengajak untuk kembali menulis, dengan berbagai alasan... aku ceritakan kesibukanku dan dia menyela pembicaraan kalau dengan dia bisa call sampe 1 jam, masa menulis gak bisa.

Kata-kata itu kembali terngiang-ngiang, sebenarnya saya pernah bilang pada sobatku ini saya mau berhenti menulis di kompasiana, karena mungkin saya tidak terlalu tertarik, kemarin ini menulis hanya sekedar coba-coba atau iseng-iseng, lalu saya pernah membaca artikel dari penulis-penulis lainnya yang tentu sudah punya jam terbang, saat membaca tulisan mereka membuat diri saya insecure...hehehe....lalu sobatku bilang "ah kamu ini terlalu berlebihan insecure nya".Tapi sobatku ini akhirnya meng ok kan kalo saya bilang mau berhenti menulis.

Sebagai sahabat yang selalu support dan menjadi pendengar keluh kesah saya, sepertinya dia paham betul dengan ritme aku ini.Sehingga kata" ok" nya itu bukan berarti setuju kalau saya berhenti menulis, tapi dia lebih memberi ruang waktu untuk diriku berpikir kapan akan kembali menulis, dan mungkin ada kata penegasan dariku dengan berkata " sepertinya menulis bukan passionku" maka dia pun berhenti membujuk.

Tapi entah kenapa besok-besoknya dia masih saja menanyakan mana tulisanmu....hadohhhh dalam hati kesel juga kaya anak sekolah yang disuruh  kumpulin karangan. Kembali aku beralasan lagi gak ada waktu untuk menulis, gak ada ide dll.

Sobatku ini tiba-tiba memberi tahu satu bahan  tulisan, dia bilang ayo kamu suka MI kan? Coba buat tulisan itu, kembali bujuk rayunya dan lucunya saya salah menangkap arti dari kata Ml yang dia maksud itu mie, malah salah mengartikan Ml itu dengan ML yang mana saya pikir dia salah ketik l besar dengan l kecil. Dengan percaya diri saya bilang sama dia, kamu saja yang buat cerita bisa ambil dari pengalamanku untuk dijadikan bahan tulisanmu, karena kamu kan belum berpengalaman...hahaha sambil becandain dia.... karena dia masih bujang.

Tak lama kemudian sobatku mengirimkan artikelnya tentang Ml itu yang ternyata makanan mie...sontak saya tertawa malu sendiri....karena kita sahabat jadi gak canggung lagi untuk segera minta maaf dan malah jadi bahan candaan kami berdua.

Disini saya menulis sangat ringan tidak ada referensi dari penulis-penulis atau data-data atau bahkan point-point penting.

Satu point yang saya dapatkan dari penulis kompasiana saya lupa siapa namanya karena tidak sengaja saja membacanya dimana beliau berkata menulis saja mau dipilih atau tidak masing-masing ada pembacanya , masing-masing ada rejekinya. 

Wah sefrekuensi nih tiba-tiba dalam hatiku, dan penyimpulan saya pribadi orang yang mau menulis dari dalam hatinya itu memang menyuarakan hatinya bukan sekedar ikut-ikutan saja,kecuali merasa tertantang atau berkompetisi untuk menulis lebih baik dari pada yang lainnya, maaf saja apabila saya ini  salah beropini, karena dari sobatku itu yang artikelnya sudah masuk pilihan, AU,terpopuler saat tulisanya tidak masuk salah satu dari itu tiba-tiba menjadi galau dan bertanya-tanya kok kenapa tulisanku gak masuk pilihan yah?

Saya hanya memberi tanggapan   santai ajah lah setiap penulis ada rejekinya masing-masing...sambil tertawa becandain dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun