Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upf..... Pasha Ungu, Telkomsel dan Kompas Ada di Dago Car Free Day

29 Mei 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112830" align="aligncenter" width="500" caption="Kompas berlari di Dago Car Free day"][/caption]

Berbekal semangat inginmenyukseskan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia,Balad Kuring (forum komunitas peduli lingkungan hidup se Jawa Barat) berniat mengkampanyekan tema “Hutan Penyangga Kehidupan” di acara Dago Car Free Day, Bandung. Setiap hari Minggu, masyarakat  memang berkumpul dan menikmati  bebas asap kendaraan bermotor di sepanjang jalan Dago berawal  dari sekitar Jalan Dayang Sumbi hingga perlimaan Cikapayang.

Dinamakan Dago Car Free Day karena pemerintah kota Bandung kini memperlebar area Car Free Day dari jalan Dago (Bandung Utara) ke jalan Merdeka hingga ke jalan Buah Batu (Bandung Selatan). Dago Car Free Day sendiri dinamakan para penggiat lingkungan hidup untuk menghormati almarhum Wawan JuandaPresident Republic of Entertainment. Pencetus dan penyelenggaraDago Walking Day 2008.   Gagasan tersebut kini direplikasi olehkota-kota besar lainnya dengan nama car free day atau jalan bebas kendaraan bermotor selama beberapa jam.

[caption id="attachment_112844" align="aligncenter" width="400" caption="tampilan Telkomsel"][/caption]

Tapi ternyata tidak mudah mencari rekan-rekan Balad Kuring yang berbaur denganpenikmat jalan kaki, pengguna sepeda, pengguna skateboard, pedagang kaki lima, pemulung, pengemis, sales promotionberbagai produk, komunitas yang memperkenalkan eksistensinya, pengumpulan dana bakti sosial Fakultas Kedokteran suatu universitas swasta, pendemo anti rokok, penyanyi dan boy band dan band baru yang masing-masing mengenalkan album barunya, duta bahasa Jawa Barat, ulang tahun Telkomsel dengan seabreg acaranya hingga Nirina Zubir dan Pasha Ungu yang mempromosikan film terbaru mereka : Purple Love!

OMG!

[caption id="attachment_112822" align="aligncenter" width="300" caption="Maaf, sudah berjuang mendekati Pasha dan Nirina, tetap gagal!"][/caption]

Apa yang terjadi dengan jalan sepanjang kurang lebih 1 km tersebut? Tempat yang semula ditujukan untuk sejenak mengurangi polusi selama 4 jam (jam 6.00 - jam 10.00 pagi)justru berubah menjadi sumber polusi. Khususnya polusi suara.

Tak kurang dari 7 pemancar radio ada disana. Tidak hanya berasal dari kota Bandung tetapi juga dari kabupaten Bandung. Belum lagi band baru yangmemperkenalkan album perdananya dengan pengeras suara maksimal. Bertabrakan dan bercampur aduk dengan suara promosi produk, pendemo hingga dentingan angklung, kecapi dan musik perkusi. Baik perkusi dengan peralatan yang didisain khusus seperti kendang hingga musik perkusi berasal dari drum bekas.

[caption id="attachment_112853" align="aligncenter" width="500" caption="musik perkusi"][/caption]

Jawabnya mungkin karena selain ingin memperkenalkan diri (bagi grup/komunitas baru), menunjukkan eksistensi (grup/komunitas lama), penggalangan dana, hingga mengkampanyekan sesuatu seperti yang dilakukan Forum Balad Kuring. Dan kerumunan orang walaupun semula dimaksudkan untuk beraktivitas seperti bersepeda dan berjalan kaki, hayuklah. Pokoknya ada orang banyak di Dago yang mungkin mau mendengar. yang mungkin mau membeli. Semua kemungkinan ada.  Walaupun kenyamanan pengguna jalan harus dikorbankan.

Malangnya sesudah 2 kali bolak balik menyusuri Dago Car Free Day untuk mencari keberadaan rekan-rekan Balad Kuring barulah saya menemukannya.Mereka ternyata bergabung dengan sekelompok mahasiswa/i suatu Perguruan Tinggi Swasta Bandung yang menawarkan jasa menggambar wajah/ profil. Karena merasa penasaran, saya bertanya pada mereka.

“Lho kok ngga nyiapin meja? Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat (BPLHD) kan menyediakan meja untuk Balad Kuring? Nggak terlihatapalagi terdengar dong kampanyenya?”

“Wah, kalau ada meja berarti harus bayar, bun!”

“Bayar? Bayar ke siapa?”

“Hehe bunda, kaya nggak tahu aja. Paling juga oknum, kan di sepanjang car free day dilarang berjualan”.

“Lho, Balad Kuring nggak jualan tapi kampanye”

“ Ada garage sale bun. Walaupun kita menggalang dana untuk kegiatan sosial ya tetep harus bayar”

”Oh,.........yaampun!”

Malang nian, Balad Kuring tidak mempunyai pundi-pundi uang seperti Telkomsel dan produsen filmnya Pasha Ungu sehingga kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2011 hilang tertiup angin pagi.

[caption id="attachment_112839" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak senang di Dago Car Free Day"][/caption]

[caption id="attachment_112859" align="aligncenter" width="500" caption="serba Telkomsel"][/caption] [caption id="attachment_112860" align="aligncenter" width="500" caption="Duta Budaya Indonesia"][/caption]

[caption id="attachment_112863" align="aligncenter" width="594" caption="Penjual skyrunner bersanding dengan penjual balon"][/caption]

[caption id="attachment_112865" align="aligncenter" width="576" caption="Finalis IMB dan tampilan band baru"][/caption] [caption id="attachment_112866" align="aligncenter" width="672" caption="Baksos FK dan SIM Keliling"][/caption] [caption id="attachment_112867" align="aligncenter" width="500" caption="Jasa tukar uang dan Toilet Mobile"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun