Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metro TV Lakukan Kebohongan Publik ?

7 Mei 2011   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:58 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berita apakah yang kini merajai hampir semua stasiun televisi? Tentang NII tentunya. Modus operandinya yang tidak (atau belum?) tersentuh fatwa dan hukum menambah seksi berita ini. Maklumlah kejadiannya bukan baru berlangsung setahun atau dua tahun. Selebriti seperti Dewi Sandra, Andi Soraya bahkan Arumi Bachsin diberitakan pernah dibaiat NII KW 9. Benar-benar berita yang berubah menjadi drama sinetron.

Tapi yang sungguh tidak lucu apabila Metro TV yang selama ini dianggap tidak terkontaminasi isu selebriti alias infotainment ternyata menginfotainmentkan berita. Berikut ini pernyataan warga Menes yang merasa keberatan daerahnya disebut Metro TV sebagai Kampung NII :

MENES BUKAN KAMPUNG NII.....!
Release
(METRO TV LAKUKAN KEBOHONGAN PUBLIK)

Kehadiran stasiun televisi semestinya menjadi corong kepentingan masyarakat,
memberikan informasi yang benar. Namun ternyata tidak demikian yang dilakukan
oleh stasiun Metro TV pada pemberitaan kamis malam jam 19.00. Dalam membahas
masalah Negara Islam Indonesia (NII) yang sedang menjadi fokus pemberitaan
sejumlah media elektronik dan cetak itu, Metro TV secara sepihak dan eksplisit
dalam narasinya menyebutkan bahwa Menes merupakan Kampung NII. Berita itupun
diulang hingga tiga kali oleh Metro TV.

Sejumlah rumah warga, termasuk rumah Kepala Desa Menes â€" Pandeglang dishoot dan
menjadi gambar berita sensitif tesebut. Padahal berdasarkan pengakuan wartawan
MetroTV yang bertugas di Banten (Saudara Wibowo), bahwa gambar tersebut adalah
gambar lama yang dia ambil dalam konteks pemberitaan yang lain.

Pemberitaan yang salah itu tentu sangat merugikan dan menyinggung harga diri
kami sebagai warga Menes. Teguran yang kami sampaikan kepada wartawan yang
bertugas di Banten, nampaknya tidak digubris. Padahal sehari setelah pemberitaan
tersebut, pihak Metro TV melalui salah seorang juru kameranya (saudara Dedi)
telah mewawancarai dua orang perwakilan warga Menes yang diberikan kesempatan
untuk melakukan bantahan sekaligus klarifikasi. Namun apa yang dijanjikan untuk
menayangkan hak jawab tersebut tidak dipenuhi pihak Metro TV.

Atas dasar itulah kami warga Menes mengecam keras pihak Metro TV, dan menyatakan
sikap serta tuntutan sebagai berikut :

Kampung Menes bukan Kampung NII sebagaimana disebutkan Metro TV.....!;
Metro TV secara implisit telah melakukan kebohongan publik dan memfitnah serta
meresahkan kami warga Menes yang disebutnya sebagai warga NII;
Menuntut pihak Metro TV untuk segera melakukan klarifikasi dan menyampaikan
permohonan maaf kepada warga Kampung Menes selama 7 (tujuh) hari berturut-turut
atas kesalahan yang mereka lakukan dalam pemberitaan tersebut di media cetak dan
elektronik nasional.
Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan membawa persoalan ini ke
meja peradilan.

Demikian siaran pers ini kami sampaikan, untuk ditindak lanjuti dan disampaikan
kepada publik.

Pandeglang, 5 Mei 2011
Juru Bicara,

UDAY SUHADA
0819 462 45454

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun