[caption id="attachment_230426" align="aligncenter" width="484" caption="5 pasangan kandidat Gubernur Jabar (dok. Maria Hardayanto)"][/caption]
Mungkin hanya deklarasi pasangan SBY- Budiono di tahun 2009 yang bisa mengalahkan kemeriahan Pesta Rakyat Jabar 2012, hasil kerjasama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar dan Kompas TV yang berlangsung hari Selasa, 18 Desember 2012. Ditandai dengan mengularnya kendaraan roda empat yang memadati area parkir Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) jalan Taman Sari dan sepanjang pinggir jalan Sumur Bandung serta jalan Siliwangi dari pukul 17.00 hingga usai. Nomor polisi seluruh Jawa Barat ada disini: E, T,Z, D bahkan B. Plat hitam dan plat merah.
Rombongan perwakilan datang untuk menunjukkan dukungan pada 5 pasangan kandidat pemimpin provinsi Jawa Barat yang mengikuti acara pengundian nomor urut. Kelima pasangan itu adalah: Dikdik Muliana Arief Mansur – Cecep Nana Suryana Toyib (calon perseorangan),serta 4 pasangan parpol: Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP), Dede Yusuf Macan Effendi-Lex Laksamana Zaenal Lan (Demokrat, Gerindra, PAN,PKB), Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS,PPP, Hanura) dan Irianto MS Syafiuddin(Yance)-Tatang Farhanul Hakim (Golkar).
Kemeriahan sangat terasa di dalam dan seputar gedung Sabuga. Setiap kandidat rupanya membawa pendukung, terlebih Kang Yance dengan organisasi masa (ormas) yang berseragam kuning loreng, dan ramai dengan yel-yelnya. Belum lagi baju kaus pendukung, baju pangsi, baju kotak-kotak semua ada. Pendukung dengan sabar menanti kedatangan para kandidatnya, pasangan Dikdik-Cecep dengan baju adat Sunda berwarna putih, Rieke-Teten berbaju kotak-kotak (khusus Rieke memakai kebaya kotak-kotak), sedangkan ketiga pasang lainnya menggunakan kemeja putih.
Cukup tertib untuk kadar militansi ormas, mungkin karena semua pasangan adalah pituin Sunda asli. Sehingga kedatangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar yang akrab menyapa mereka dengan yel, disambut dengan hangat. Persis seperti apa yang dikatakan Man Jasad, personil Karinding Attack yang ikut memeriahkan pesta Rakyat Jawa Barat: “Kepribadian urang Sunda sangat santun. Hal itu harus mewarnai pilkada kali ini, jangan saling menjatuhkan”. Pendapat bijaksana dari seorang vokalis grup metal.
Tidak hanya Karinding Attack, Andy dan grup Rifnya, beberapa artis ibukota ikut memeriahkan rapat pleno terbuka penetapan umur urut yang berkonsep pesta rakyat. Dipandu Aiman Witjaksono yang mewakili Ketua Kelompok Kerja Pencalonan KPU Jabar, Teten W. Setiawan para pasangan kandidat pemimpin Jabar mendapat nomor giliran sesuai waktu pendaftaran. Nomor giliran tersebut digunakan sebagai nomor antrian untuk mengambil nomor urut, yang hasilnya adalah :
Nomor satu untuk pasangan Dikdik-Toyib
[caption id="attachment_230407" align="aligncenter" width="442" caption="Pasangan Dikdik-Cecep (dok. Maria Hardayanto)"]
Nomor 2 untuk pasangan Yance-Tatang
[caption id="attachment_230409" align="aligncenter" width="458" caption="pasangan Yance-Tatang (dok. Maria Hardayanto)"]
Nomor 3 untuk pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana
[caption id="attachment_230410" align="aligncenter" width="446" caption="Dede Yusuf-Laksamana (dok. Maria Hardayanto)"]
Nomor 4 untuk pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar
[caption id="attachment_230411" align="aligncenter" width="449" caption="Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (dok. Maria Hardayanto)"]
Nomor 5 untuk pasangan Rieke-Teten
[caption id="attachment_230412" align="aligncenter" width="373" caption="Rieke-Teten (dok. Maria Hardayanto)"]
Selain hiburan dan penetapan nomor urut, ditayangkan peta permasalahan provinsi Jawa Barat berdasarkan survey litbang Kompas khususnya menyoroti luas wilayah, jumlah penduduk (46 juta jiwa), sektor perekonomian, hingga harapan penduduk Jabar untuk pemimpinnya. Yang pasti jujur, agamis dan pro rakyat.
Tak lupa tayangan mengenai bagaimana mencoblos yang benar dengan selingan humor, tidak garing seperti iklan layanan masyarakat umumnya. Oh iya ada pula sentilan tentang banyaknya spanduk dan selebaran yang sudah beredar sebelum waktunya. Menyentil calon petahana, Ahmad Heryawankah? Sebetulnya tidak, sejak tahun 2011 banyak spanduk bertebaran di sepanjang jalan pantura dan pelosok Jawa Barat. Wajah yang terpasang tidak hanya Ahmad Heryawan, Yance, dan dalam kuantitas lebih sedikit Rieke, Dikdik dan Dede Yusuf. Juga mereka yang tidak berhasil melaju sebagai kandidat seperti bupati Cirebon, Dedi Supardi, bupati Sumedang, Don Mardono, anggota DPR, kang Daday dan masih banyak lagi.
Nomor sudah ditetapkan, sekarang waktunya warga Jabar untuk memilih. Apakah memilih calon petahana Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf, keduanya sudah blusukan ke seantero Jawa Barat. Jauh sebelum Jokowi terkenal dengan gaya blusukannya. Hasilnya? Silakan menilai.
Atau memilih Yance yang sedang disidik berkaitan ijazah palsu sehingga dilarang menggunakan gelar doktor dalam pilkada kali ini. Kang Yance juga berhasil mengumpulkan ribuan pendukung untuk mengantarkannya ke Sabuga. Pilihan lainnya berasal dari jalur independen Dikdik-Toyib yang sudah berhasil diverifikasi dukungannnya (sekitar 1,5 juta jiwa), dan tentu saja satu-satunya perwakilan perempuan Jabar: Rieke Dyah Pitaloka dengan cawagubnya: Teten Masduki (aktivis ICW).
Yang pasti KPU Jabar telah mengajak warga Jawa Barat untuk ikut berpesta dalam memilih pemimpinnya karena itu konsep acara penetapan nomor urutpun memadukan unsur formal dan hiburan. Agar warga Jabar ikut berpesta. Karena mereka, calon pemimpin memang dipilih dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Sehingga seharusnya pilkada Jabar bisa berlangsung meriah dan santun, layaknya sapaan santun dan berbudaya dari setiap pituin Sunda: “Sampurasun………”,
[caption id="attachment_230429" align="aligncenter" width="481" caption="Rif dan Karinding Attack (dok. Maria Hardayanto)"]
[caption id="attachment_230414" align="aligncenter" width="504" caption="gaya para pendukung (dok. Maria Hardayanto)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H