Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masalah Plastik Ibarat Masalah PSK

5 Agustus 2010   19:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:16 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Loch jauh amat ! Yang satu benda mati sedangkan yang lainnya mahluk hidup.

Perbedaannya memang itu, tapi ada beberapa persamaannya :

1.Kehadirannya memabukkan !

Kehadiran PSK yang memabukkan tidak usah dibahas karena siapapun mafhum walaupun belum tentu menyetujuinya. Sedangkan kehadiran plastikyang melenakan disebabkan sifat plastik yang ringan tapi kuat, tahan lama , serba guna  dan murah memang memanjakan gaya hidup seseorang.

Contohnyaketika jaman dulu seseorang mau membeli masakan matang dia harus membawa rantang, kini dia hanya melenggang pergi dan pulang membawa masakan matang terbungkus plastik tahan panas dan kantung plastik.

Berangkat ke pasar pun begitu, dulu seorang ibu rumah tanggga harus membawa tas belanja , sekarang dia cukup membawa catatan  belanja dalam dompetnya, sepulang dari pasar dia mendapat puluhan kantung plastik yang bisa dibeli murah di pasar tradisional dan diberi cuma-cuma alias gratis dari supermarket.

2.Sesudah dipakai, menimbulkan masalah !

Tentang PSK sekali lagi tidak perlu dibahas, dari kengerian tertular penyakit rajasinga dan gonorhoe (dulu) hingga hiv (kini). Sedangkan pemakaian plastik yang sekali pakai, menyebabkan sampah sulit membusuk di TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir)apabila dibuang ke selokan menyebabkan banjir Cileuncang , hingga badan jalan rusak, tetapi juga jangan berfikir untuk membuangnya ke sungai karena akanmenumpuk ke laut merusak biota-biota yang hidup disana.

Jadi bagaimana mungkin kita berpikir bahwa recycle plastic menyelesaikan masalah bahkan mendatangkan keuntunganpribadi apabila sesudah lebih dari seratus tahun semenjak plastik diketemukan, kerusakan lingkungan yang disebabkan plastik bertambah parah ?

[caption id="attachment_217179" align="alignleft" width="259" caption="doc : google image"][/caption]

Pada gambar di samping nampak tumpukan sampah botol plastik yang menunjukkan kenyataan bahwa kitadan masyarakat dunia umumnya belum mampu menanggulangi sampah botol plastik yang menurut pengusaha plastik bekas, relatif mudah proses recyclenya.

Ibarat biaya jajan PSK, biaya “kemanjaan” kita terhadap air dalam botol plastik cukup fantastik :26.000.000.000 liter air mineral yang dikonsumsi penduduk dunia per tahun = 28.000.000.000 botol plastik dimana 86 % nya berakhir di tempat pembuangan sampah (tanpa di recycle) atau sama dengan 1.500 sampah botol plastik per detik.

Dan itu juga berarti 17.000.000 barrel minyak bumi yang digunakan sebagai bahan baku botol plastik. Minyak bumi sebanyak itu bisa mencukupi kebutuhan 100.000 mobil per tahun. Berkontribusi pada pelepasan 2.500.000 tons karbondioksida/ tahun yangdilakukan produsen air botol plastik dan menghabiskan biaya keseluruhan $ 100.000.000.000.(Sumber : Earth Policy Institute)

Hmmmm… itu baru biaya pembuatan air mineral dalam botol.

Bagaimana biaya yang ditimbulkan oleh sampah botol plastik ? Karena sampah itu berkumpul di tengah lautan hingga anak cucu generasi ke 10 , sampah kita masih ada disana.Begitu besar biaya yang ditimbulkan hingga sulit dihitung dan itu semua hanya karena ulah kita bermanja-manja dengan plastik.

Biaya yang tidak kalah fantastik disebabkan oleh pemakaian kantung plastik sekali pakai yang setiap tahunnya tidak kurang dari 1 triliun kantung plastik. Itu artinya kira-kira setiap orang menggunakan 170 kantung plastik per tahunnya.

Setiap menit2 juta kantung plastik dibuang dan dibutuhkan 12 juta barrel minyak bumi / tahun untuk memproduksi kantung plastik.(Sumber : Green lifestyle @ googlegroups.com)

Akibat yang ditimbulkan sama saja dengan botol plastik, apabila dibuang ke laut menyebabkan kematian ikan-ikan paus dan penyu karena sampah plastik menyangkut dipercernaan mereka.

Wah rupanya bencana yang disebabkan plastik lebih mahal daripada bencana yang disebabkan PSK !

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun