Berita buruk!
Dilansir dari jurnal medis The Lancet (2019), hasil survei global menunjukkan kanker telah menjadi pembunuh nomor satu menggeser penyakit jantung.
Bagaimana dengan Indonesia?
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kanker merupakan penyakit penyebab kematian ketiga terbanyak setelah jantung dan stroke.Â
Prevalensi penderita kanker di Indonesia adalah 1,4% dengan jumlah total 347.792 penderita. Khusus di Jawa Barat, anggota masyarakat yang menderita penyakit kanker bertambah banyak dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir.
Memburuknya kesehatan masyarakat akibat kanker sudah diprediksi oleh Union for International Cancer Control (UICC), sebuah organisasi kanker internasional terbesar dan tertua di dunia, yang berinisiatif mencetuskan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari.
Tujuannya agar masyarakat semakin menyadari kehadiran pembunuh kehidupan ini, serta mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan terhadap penyakit kanker.
Karena ketika kanker menyerang, bukan hanya pasien yang menderita, tapi juga anggota keluarga lain. Keuangan keluarga terkuras, aspek psikologis dan sosial pun terganggu, stabilitas ekonomi dapat goyah yang berimpikasi pada masa depan keluarga.
Suatu penelitian dari berbagai pusat kesehatan di Indonesia, mengenai dampak katastropik terhadap keuangan rumah tangga, menyebutkan bahwa dalam rentang waktu 6 bulan, 86 persen pasien kehilangan pendapatan atau nafkah dari pekerjaannya, 32 persen harus meminjam uang, dan 18 persen dari mereka harus menjual properti atau aset untuk menutupi pengeluaran berobat.
Salah seorang selebriti tanah air yang belum lama ini menjalani rangkaian pengobatan kanker adalah pelantun lagu "Nuansa Bening", Vidi Aldiano, selengkapnya bisa dibaca di Ngga Hanya Vidi Aldiano, Kamu Juga Bisa Terkena Penyakit Kanker!
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!