Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Yuk, Cegah Kanker dengan Berkebun Tomat

4 Februari 2020   08:12 Diperbarui: 4 Februari 2020   23:06 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ada persamaan yang signifikan, yaitu sama-sama membutuhkan sinar matahari, air dan media/tanah. Untuk memulai urban farming,cukup pastikan ke-3 elemen tersebut ada, selebihnya pelaku urban farming bisa unjuk kreatif. 

Peralatan berkebun: 

  1. Jangan buang stik penggorengan yang rusak, pisau dapur yang tumpul, serta peralatan sejenis, karena bisa digunakan untuk menanam dan menggemburkan tanah.
  2. Bekas kemasan beras, bekas kemasan minyak goreng dan bekas pewangi pakaian bisa disulap menjadi wadah, pengganti pot yang mahal harganya. Bekas kemasan seperti ini umumnya terbuat dari plastik tebal yang tak mudah lapuk seperti polybag.
  3. Sering melihat kotak buah terbuat dari plastik dan kayu di penjual buah-buahan? Berdayakan "limbah" tersebut dengan membelinya. Kotak buah plastik umumnya bisa dibeli dengan harga Rp 5.000 -- Rp 15.000/kotak, tergantung tebal/tipisnya plastik, serta besar/kecilnya kotak. Sedangkan kotak kayu biasanya diberikan gratis oleh penjual.
  4. Kantong plastik bekas yang sering numpuk dengan sendirinya, bisa diberdayakan menjadi pengganti sarung tangan plastik, agar tangan tidak mudah kotor ketika berkebun. Juga bisa untuk alas kotak buah plastik penampung media tanam. Selain itu sangat membantu dalam penyemaian benih agar tanah tetap lembab dan benih tanaman mekar sempurna.

Media berkebun

Bisa dibeli di penjual tanaman hias. Nah supaya praktis, sebaiknya beli yang 3 in 1, atau merupakan campuran tanah, serasah/sekam, dan pupuk (kotoran hewan/humus). Jika tidak ada, beli 3 elemen media tanam ini secara terpisah, kemudian mencampurnya dengan perbandingan 1:1:1.

Bibit tanaman

Bibit tersedia di dapur, khususnya pada keluarga yang kerap memasak sendiri. Sisihkan biji tomat, biji cabai, akar bawang daun, batang kangkung/bayam juga bisa ditanam dan menghasilkan tanaman baru.

Jika keluarga Anda kebetulan jarang masak di dapur, bisa membeli benih seribuan secara online. Beli sekaligus 5 -- 10 paket karena Anda tidak bisa mengharapkan setiap benih akan tumbuh subur. Terjadi seleksi alam, beberapa tumbuh subur, lainnya kerdil, lainnya lagi dimakan hama. Sehingga jangan heran ketika mendapati hanya 10 -- 30 % tanaman yang berhasil tumbuh hingga dewasa dan dapat dipanen.

Perawatan yang dibutuhkan

Setiap mahluk hidup membutuhkan perawatan, demikian juga dengan tanaman. Karena itu saya tidak menyarankan hidroponik untuk Anda yang masuk golongan usia produktif dan sibuk. Hidroponik terlalu ribet dengan aktivitas  pemisahan benih, penggunaan pupuk pabrikasi yang harus dibeli dan seterusnya.

Berkebun organik yang saya sarankan cukup mengandalkan sinar matahari, air serta 3 elemen media tanam (tanah, sekam, pupuk organik).

  1. Langkah awal, sebarkan benih pada media tanam, lindungi dengan lembaran plastik  terhadap hujan yang akhir-akhir ini intensitasnya sangat deras, juga dari teriknya matahari yang tiba-tiba muncul.  
  2. Langkah kedua, ketika daun mulai bermunculan dan batang dirasa cukup kuat, pisahkan tanaman/beri jarak agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Pada tahap ini, dibutuhkan banyak wadah/pot, karena itu pembenihan cukup dilakukan pada satu wadah.
  3. Tanaman sayuran umumnya hanya berusia 30 -- 60 hari, perawatan dibutuhkan dengan menyiangi/membuang tanaman lain yang akan merebut zat hara yang dibutuhkan tanaman induk. Membuang siput yang kerap melahap habis daun. Serta membantu sulur tanaman (khususnya tomat) bisa tumbuh bebas merdeka. Saya biasanya hanya menggunakan tali plastik rafia. Ikat batang tomat dan buat bridge ke tiang/tanaman berkambium yang terdekat.

sumber: worldcancerday2020
sumber: worldcancerday2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun