GNNT tidak hanya bermanfaat ketika terjadi transaksi tapi juga mendorong setiap pelaku ekonomi untuk menyimpan uangnya di bank agar terhindar dari perilaku konsumtif. Uang Rp 10.000 di tangan akan segera mengalir menjadi jajanan yang mungkin tidak disuka, dianggap sepele kemudian dibuang. Tapi sejumlah uang yang sama jika ditabung berturut-turut selama 2 minggu dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan yang lebih besar atau untuk membeli peralatan bagi usaha mikronya.
Bankable bagi UMKM
Selama ini pelaku usaha mikro sulit mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Karena mereka tidak mempunyai laporan keuangan yang memadai. Dengan penyetoran uang di bank, transaksi keuangan akan tercatat dan memudahkan jika mereka membutuhkan pinjaman berbunga ringan yang memungkinkan pelebaran usaha.
Pondasi Awal Menuju Online Shop
Transaksi non-tunai menjadi pondasi awal wujudkan e-pasar yang mulai berjalan Agustus silam di dua pasar Kota Solo yang diinisiasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Adanya e-pasar memungkinkan pembeli bisa berinteraksi dengan pelaku pasar tradisional untuk mendapat informasi harga dan stok komoditas di pasar. Tak tertutup kemungkinan jasa pembelian berbasis aplikasi akan diluncurkan karena akan menghemat waktu, tenaga dan tentunya lebih efisien.
Menghemat Uang Kartal
“Setiap tahun, BI mengeluarkan belanja sebesar Rp 3 triliun untuk biaya mencetak, menyimpan, mendistribusikan dan memusnahkan uang,” kata Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran BI, Yura Djalins di Jakarta, Senin (18/8).
Transaksi non-tunai dapat menekan produksi uang kartal sehingga Bank Sentral dapat menghemat biaya operasional.
Pada akhirnya seiring semangat presiden Jokowi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional, perlu penerapan dan sosialisasi transaksi non-tunai dengan lebih intens. Karena transaksi non-tunai akan menjadi data rekam yang menunjukkan daya beli dan kecenderungan belanja masyarakat yang bisa menjadi rujukan berbagai pihak untuk menentukan daerah prioritas pembangunan dan model pembangunan yang tepat untuk suatu daerah.
Sumber:
- Merdeka.com
- Antaranews.com
- Solopos.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H