Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indosat Super 3G Plus untuk Komunikasi Komunitas yang Super

5 Desember 2012   21:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_227803" align="aligncenter" width="587" caption="anggota komunitas berselancar dengan Indosat Super 3G Plus (dok. Maria Hardayanto)"][/caption]

Seiring bertambah dinamisnya komunitas yang penulis dampingi ternyata dibutuhkan gadget dan layanan provider untuk komunikasi yang mumpuni. Tidak bisa lagi menggunakan cara “jadul” yaitu berbekal lembaran foto copy dan sekedar penjelasan lisan.

Masih teringat ketika sekitar tahun 2009, penulis menyosialisasikan lubang resapan biopori (LRB) ke perkumpulan arisan. Walau berbekal alat pembuat LRB dan berlembar-lembar fotocopy tentang LRB, ternyata tetap saja sulit menerangkan. Khususnya karena LRB mempunyai dua fungsi : untuk menyimpan air hujan dan mengompos. Barulah sesudah dipraktekkan maka peserta mengerti apa yang dimaksud LRB dan fungsinya.

Bagaimana sekarang? Waduh entah berapa lembar kertas fotocopy akan terbuang sia-sia, karena materi dan peserta semakin banyak. Menimbulkan jejak karbon dan sampah yang sebetulnya bisa diminimalisir, apalagi sesudah penulis tahu bahwa 1 pohon pinus hanya menghasilkan 80.500 lembar kertas saja.

Karena itu penulis selalu membawa laptop, ponsel yang berubah fungsi sebagai modem dan jaringan Indosat Super 3G plus. Mengapa Indosat? Karena sebelum mendampingi komunitas, keluarga penulis  (saya, suami dan empat anak) memilih Indosat sebagai provider. Ada yang memilih IM3, ada pula Mentari tapi yang terpenting kami bisa berkomunikasi lancar dan murah bahkan sering gratis. Ya gratis, khususnya bagi pengguna IM3 seperti penulis, sesudah berbicara semenit rupanya mendapat bonus berbicara hingga berkali-kali. Tentu saja semakin asyik. Kota Pekalongan (lokasi kantor suami), Jogjakarta  (tempat kuliah anak kedua) dan Semarang (tempat kuliah anak ketiga) menjadi tidak berjarak lagi.

Kebiasaan mengobrol murah berlanjut ketika penulis mendampingi komunitas yang mayoritas anggotanya menggunakan layanan Indosat. Biasanya kami membahas rencana dan masalah-masalah yang terjadi di komunitas. Karena salah satu komunitas dampingan letaknya cukup jauh, harus menempuh jarak kurang lebih 1 1/2 jam untuk mencapai lokasi mereka. Sehingga dibutuhkan layanan komunikasi yang murah dan bersih distorsi.Jaringan burukyang berdampak pada miskomunikasi akan berakibat fatal di lapangan.

Indosat Super 3G Plus membantu penulis mendampingi komunitas yang tinggal di kawasan padat. Mereka sudah mengenal  paket Indosat yang super murah, tetapi baru sebatas untuk berjejaring di media sosial. Karena itu penulis menggunakan paket unlimited Rp 100.000 atau 2 GB per bulan agar bisa berselancar dan mencari data yang diperlukan dalam waktu yang singkat, diantaranya:

1.Resep masakan kue. Banyaknya ide yang bermunculan dari anggota menjadi terakomodir ketika browsing dengan Indosat Super 3G Plus. Yang dibutuhkan umumnya hanya gambar kue, resep dan cara membuat. Karena sesuai misi untuk membuat pangan lokal maka bahan tepung terigu  diganti dengan ubi, singkong atau talas. Hasilnya ternyata lebih yummy …… ^-^

2.Resep pangan lainnya. Komunitas sering mendapat pesanan membuat tumpeng. Dengan bantuan Indosat Super 3G Plus, penulis membuka google images maka muncullah beragam gambar nasi tumpeng komplet. Komunitas hanya membutuhkan gambaran tumpeng yang mengundang selera, karena nasi akan diganti umbi atau ketela begitu pula berbagai garnish dan pelengkapnya.

3.Urban Farming. Sebelumnya anggota komunitas berpandangan bahwa bertani memerlukan tanah luas, tanah subur dan berkelimpahan air, sehingga ide urban farming mereka tolak. Umumnya rumah mereka berdempetan dengan luas 30-40 meter persegi untuk 3 atau 4 keluarga. Jalan yang melintas pemukiman lebih tepat disebut gang senggol karena sempit sekali. Tetapi berkat Indosat Super 3G plus, penulis membuka situs youtube yang banyak menampilkan kreativitas vertical garden dan urban farming di lahan sempit. Tanah disana bercampur bekas bangunan dan kekurangan air di musim kemarau. Sekarang mereka bisa tersenyum karena berhasil menanam kangkung, bayam, cabe, terung dan sawi di polibag yang ditaruh di atas rak bambu. Urban farming hasil kreativitas komunitas. Dari youtube, mereka hanya meniru cara tetapi pelaksanaan disesuaikan dengan kemampuan dan ketersediaan bahan baku.

4.Kerajinan. Banyak sekali wirausaha muda yang mengunggah barang produksinya melalui internet. Minim biaya. Di sisi lain hal tersebut membantu anggota komunitas menemukan ide dalam merancang kerajinan kain perca. Secara periodik penulis mengambil kain bekas potongan penjahit untuk dibawa ke komunitas. Karena pengetahuan penulis amat terbatas, ide kerajinan dicari dengan berselancar dengan bantuan Indosat Super 3G plus. Maka dengan cepat gambar-gambar yang dibutuhkan tampil dengan jelas dan menginspirasi. Mengapa harus cepat? Wuaduh apabila berselancar dengan internet lelet, para ibu anggota komunitas bisa protes. Kegiatan mereka banyak sekali, mulai mengurus anak hingga menjaga warung.

5.Banyak hal lain yang penulis dapat dari hasil berselancar dengan Indosat Super 3G Plus yang dibagikan pada anggota komunitas, misalnya tentang banjir. Mengapa banjir dan mengapa harus menanam pohon. Nampaknya sepele tapi kehidupan kaum urban mengikis banyak kearifan lokal dan pengetahuan mendasar. Sehingga mereka terlihat apatis, padahal dengan sedikit tambahan pengetahuan mereka mau bertindak lebih baik dalam menata lingkungannya.

Tidak hanya berbagi dan mencari ide-ide baru dengan anggota komunitas. Indosat Super 3G Plus juga membantu ketika beberapa kali diminta bantuan kelompok komunitas lain untuk membuat tulisan ketika penulis berada diluar kota Bandung, yaitu ke Pekalongan, Semarang , Jogja atau bahkan di kota kelahiran : Sukabumi.

Biasanya tulisan diperlukan untuk kampanye lingkungan hidup (air, sampah dan plastik) pada even peringatan hari lingkungan.  Sehingga terpaku tenggat waktu, tidak bisa ditunda. Dikala itulah Indosat Super 3G Plus sangat membantu dalam berkomunikasi (suara maupun surat elektronik) dengan para penggiat lingkungan yang membutuhkan tulisan. Indosat Super 3G Plus juga membantu menjelajahi dunia maya untuk mencari data, mengumpulkannya hingga menjadi satu tulisan dan mengirimkannya. Sebetulnya tulisan penulis tidak bagus, tapi mungkin dibutuhkan karena penulis sudah mensurvei dari hulu hingga hilir. Sehingga bisa sedikit berkontribusi dalam kampanye lingkungan yang mereka harapkan.

Para penggiat lingkungan hidup umumnya menggunakan provider Indosat demikian juga keluarga. Sungguh menyenangkan, karena selain komunikasi lancar juga murah sekali. Banyak bonus pulsa bicara, sms dan internet.  Indosat Super3G Plus juga menjadi penyelamat ketika ada gangguan koneksi  internet kabel. Memilih Indosat Super 3G Plus benar-benar merupakan keputusan yang tepat. Komunikasi menjadi lancar, bebas ditorsi, harganyapun terjangkau hingga masyarakat menengah kebawah.

**Maria Hardayanto**

[caption id="attachment_227949" align="aligncenter" width="500" caption="urban farming dari google images (atas) , aplikasi di lapangan (bawah)"]

1354802567483241756
1354802567483241756
[/caption] sumber foto : - disini dan disini - Maria Hardayanto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun