Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Abey Harus Berbelanja

31 Oktober 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa sadar saya tersenyum. Abey memang pernah merengek  dibelikan lotion dan shampoo dengan merek tertentu seperti yang digunakan Nulit, sahabatnya. Sayang produk tersebut tidak berhasil saya temukan dan belikan. Hingga akhirnya saya membeli produk dengan merek yang saya sukai. Maklumlah dengan bertambah padatnya jam pelajaran Abey, dia mulai enggan ikut berbelanja. Sehingga saya berbelanja sendiri dengan waktu yang terbatas pula.  Hmmm.... kesempatan baik bagi Abey untuk menemukan produk sesuai dengan yang diinginkannya.

Waktu berbelanjapun tiba. Dengan berbinar Abey menerima uang Rp 100.000 untuk berbelanja. Tidak lupa saya berikan "tas pakai ulang" untuk berbelanja. Karena walaupun Alfamart menyediakan tas  biodegradable"/oxobag, tapi penggunaannya yang sekali pakai tetap saja merusak lingkungan dan menimbulkan sampah. Tas biodegradable harus digunakan berulangkali hingga sobek dan akhirnya terdegradasi oleh panas dan kelembaban udara.

Bagaimana hasilnya? Menakjubkan! Abey berhasil mendapatkan sabun cuci muka, shampoo dan hand and bodi lotion yang didambakannya. Sebetulnya produk itu beberapa kali saya lihat di Alfamart, tapi saya kurang "ngeh" bahwa produk itulah yang diminta Abey. Kejutan lain adalah Abey membatalkan niatnya membeli tempat pinsil.

"Sayang ah ma, tempat pinsil lama masih bagus, spidol bisa masuk tempat pinsil hadiah beli coklat".

Kejutan lainnya, dia membeli buah apel dan pir. Masing-masing satu buah.

"Lho ini kan nggak ada di daftar?"

"Kan Abey nggak jadi beli tempat pinsil. Ini untuk mama yang sedang diet. Jangan nggak makan ma, makan buah nih supaya sehat".

Oalah anakku Abey sudah pintar menasihati ibunya. Sebagai orang tua, terkadang kita melupakan kenyataan bahwa anak-anak tidak hanya tumbuh besar tetapi juga semakin dewasa dengan pemikirannya sendiri. Diam-diam mereka protes terhadap ucapan dan perilaku kita.

Dua tahun berlalu. Sekarang Abey sudah berumur 15 tahun dan duduk di bangku kelas X SMA. Sudah bukan si anak kecil yang belajar belanja. Karena lokasi minimarket terdekat dari kompleks perumahan kami adalah Alfamart, maka dia sudah terbiasa berbelanja sendiri. Dengan pintarnya dia bisa memilih telur dan produk lainnya yang tidak sempat saya beli ketika bepergian. Bahkan terakhir dia mengingatkan :

"Ma, kalau perlu uang ngga usah ke ATM. Jauh! Suka ngantri lagi. Ke Alfamart aja, kan  mama hampir selalu perlu belanja. Telur atau susu. Sesudahnya mama bisa tarik tunai, kan mama punya kartu ATM BCA".

Anak pintar. ^_^

**Maria Hardayanto**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun