Tanggal 2 Juni 2011, Iskandar Jet mempublikasikan tulisan : Testimoni Nazarudin Diposting di Indonesia. Isi tulisan kurang lebih mempertanyakan kejelasan penulis Mohamad Nazarudin di Kompasiana dan Blogspot. Karena berdasar hasil pelacakan tim IT Kompasiana dengan menggunakan situs pelacak IP Address didapat kesimpulan bahwa testimoni Nazaruddin ternyata diunggah dari  sebuah tempat di Indonesia!
Walaupun judul tulisan adalah testimoni Nazarudin tapi bukan berarti Nazarudin sendiri yang mempublikasikan. Seperti yang ditulis Iskandar Jet :
"Bisa jadi penulisnya benar-benar Nazaruddin yang sudah (atau sedang) berada di Indonesia. Atau bisa jadi itu tulisan Nazaruddin yang diposting oleh orang suruhannya di Indonesia. Atau bisa jadi itu hanya orang iseng yang mengaku-aku sebagai Muhammad Nazaruddin.
Banyak spekulasi yang bisa dikembangkan. Tapi yang pasti, testimoni itu bukan dibuat di Singapura atau Thailand atau negara lain, tapi dibuat di dalam negeri."
Anehnya fakta yang terdapat pada tulisan Iskandar Jet ini seperti hilang tertiup angin, padahal biasanya media mainstream seperti Metro TV dan TV One akan memblow-up kisah bagus ini layaknya infotainment.
Nazarudin sendiri "ditantang" keluar oleh Isjet untuk memberi jawaban atas kekacauan akibat perbuatannya. Tapi Nazarudin menunggu waktu yang tepat. Waktu ketika dana direkeningnya sudah dikuras habis sehingga dia merasa tenang.
Bukan Nazarudin namanya apabila tidak lihai (atau licik?) memainkan emosi pembaca dan penonton berita yang mengupas sepak terjangnya yang penuh kontroversial. Karena itu dia menggunakan Metro TV  pada acaranya yang mendapat rating tertinggi dan TVOne pada acara Jakarta Lawyers Club.
Nazarudin bernyanyi lewat sambungan telefon  tentang Anas hingga Chandra Hamzah, anehnya nama Ibas luput dari refrain lagunya. Anehnya lagi ada jingle Sari Roti (SR) yang membuat banyak pihak mengira Nazarudin berada di studio metro TV ketika diwawancara.
Betulkah SR sudah go international atau Nazarudin sebetulnya ada di Indonesia? Atau seperti kata pakar IT, Ruby Alamsyah, Nazarudin sengaja mengelabui dengan memutar rekaman jingle SR atau  kebetulan  sedang menyetel televisi yang menayangkan iklan SR. Mengingat begitu besarnya pengaruh nyanyian Nazarudin, semua memang bisa terjadi.
Kita tunggu saja aksi Nazarudin selanjutnya. Apakah bak bajing loncat dia akan menggoyang-goyangkan buntutnya, melompat menjauh atau malah mendekati dan menertawai kendaraan politiknya yang perlahan hancur karena tidak mampu menahan kekuatan ambisi dan kerusakan moral penumpangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H