Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Yth Bapak Susilo Bambang Yudoyono

28 Juni 2011   17:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:05 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Pasca Ruyati,

Selalureaktif!Begitulah kesan kami terhadapgaya pemerintahan bapak setiap menghadapi masalah. Ketika kasus Sumiati merebak, bapak langsung menyarankan telefon seluler. Kini pasca kasus Ruyati , bapak mengabulkan tuntutan banyakpihak yaitu moratorium (penangguhan sementara) pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TK I) ke Arab Saudi selama 3 bulan.

Kami tidak menutup mata akan dilema pemberlakuan moratorium, karena moratorium akan menimbulkan banyak permasalahan lain. Tetapi tanpa jeda pengiriman TKI bagaimana mungkin pemerintah melakukan pembenahan dan seleksi ketat. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa masih banyak pengirimanTKI yang butahuruf padahalUndang Undang no 39 tahun 2004 pasal 35 menyatakan bahwa pendidikan minimal TKI adalah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sehingga diharapkan dia memahami isi kontrak kerja yang harus ditandatangani dan dipatuhinya.

Kami mengerti bahawa moratorium berdampak pada tertutupnya lapangan kerja. Jawa Baratlah yang paling merasakan akibatnya. Karenasebanyak 60 % dari 1,2 juta TKI berasal dari Jawa Barat. 70 % dari jumlah itu bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Mayoritas pendidikan mereka adalah SD (58 %), SMP (23%) dan SMA (18%) (data Prof.Dr. Ina Primiana, FE Unpad).

Seiring pemberlakuan moratorium, pemerintah yang Bapak pimpin menambah anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp 1,4 trilyun untuk membuka lapangan kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkena dampak moratorium. Anggaran PNPM Mandiri itu ditujukan bagi 1,96 juta orang penerima. Sehingga total angggaran untuk menambah PNPM Mandiri dan pembangunaninfrastruktur yang berpotensi membuka lapangan kerja menjadi sebesar Rp 15,1 trilyun. Kami sangat mendukung pembangunan infrastruktur karena minimnya infrastruktur utama mengakibatkan biaya ekonomi tinggi . Tetapi lapangan kerja apakah yang bapak sediakan untuk para TKI yang gagal berangkat dan diprediksi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar berjumlah sekitar 30.000 orang/bulan? Ketua DPP Partai Demokrat, M. Ikhsan Modjo memberi penjelasan klise bahwa mereka akan mendapat program pelatihan untuk lapangan pekerjaan industry dan CPO (kelapa sawit). Wah dibutuhkan investor dong pak . Selain itu pembukaan lahan untuk CPO berpotensi menyalahi moratorium Oslo yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2011. Mengapa tidak menggunakan strategi “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui?”Indonesia mempunyai begitu banyak lahan tidur. Bahkan di kampung saya, di jalan Dago Bandung ada banyak lahan tidur seperti di bawah ini. Padahal Bandung adalah kota terpadat ke3 di Indonesia. Lahan tidur di daerah pastinya ada lebih banyak lagi. [caption id="attachment_119517" align="aligncenter" width="400" caption="lahan tidur di Dago, Bandung (dok. Maria Hardayanto)"][/caption] Di lahan-lahan tidur tersebut, Bapak dapat mewajibkan untuk ditanami singkong sebagai bahan baku : 1.Bioethanol.Bapak tentu mafhum bahwa rakyat menjerit akibat stok premium langka, harga melambung. Di Kalimantan tempat minyak bumi dikuras habis, harganya mencapai Rp. 15.000, penduduknyapun sering gigit jari karena sesudah capek antri ternyata stok premium habis. Di Sukabumi harga premium mencapai angka Rp 10.000, di Pakan Baru Rp 20.000/liter, di Riau Rp 30.000/liter. Jadi mengapa tidak meneruskan program Bapak terdahulu yaitu mengkorvensi bahan bakar fosil ke bahan bakar nabati? Harga minyak bumi di pasar internasional bertengger dikisaran US$90.000 – US$100.000/ barel dan lifting minyak memperbesar defisit anggaran. Harga keekonomian premium menurut BPPT adalah Rp 8.300/liter. Karena itu BPPT mendukung dihapuskannya subsidi BBM agar Bapak dapat segera merealisasikan program energy alternative. Penghapusan subsidi juga akan menghapus kesan murah pada BBM yang mengakibatkan konsumen enggan berhemat, apalagi menggunakan transportasi massal. Dan yang terpenting penghapusan subsidi akan menghemat RAPBN. Karena subsidi BBMpada RAPBN 2010 menyampai angka Rp 133,8 trilyun. 2.Bioplastik. Bapak pasti juga mengetahui bahwa sungai Citarum yang menghidupi hampir 20 % rakyat Indonesia penuh oleh sampah plastikyang entah kapan akan terdegradasi. Solusi mendesak sebelum perubahan tingkah laku mendasar yaitu tidak membuang sampah di saluran air adalah mengganti kantung plastik dengan kantung plastik ramah lingkungan karena menggunakan 50 % tepung singkong. Bagi kami pemerhati lingkungan, tidak ada kantung plastik ramah lingkungan selama ada campuran minyak bumi di dalamnya. Tapi demi degradasi 10 minggu yang mampu dilakukan ecoplastik. Demi sungai-sungai yang kembali mengalir normal dan demi penyerapan tenaga kerja non- skill yang cukup banyak. Kami mohon Bapak untuk mempertimbangkannya. Pelaksanaannya? Bapak kan punya jajaran menteri yang sangat pandai. Persilakan mereka pergi ke daerah tempat rakyat berada sehingga ketika memutuskan sesuatu mereka mengetahui dengan jelas permasalahannya. Ada Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri PDT Helmi Faisal Zaini, Menbudpar Jero Wacik, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Pertanian, Suswono dan yang terpenting ada menteri Koperasi dan UKM, Syarifudin Hasan. Karena koperasi sesuai sejarahnya seharusnya dapat dioptimalkan. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat dengan penghidupan sederhana berkemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama dan menderita akibat lapangan ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistemkapitalisme sehingga mereka mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Tugas menteri Koperasilah sebagai tangan kanan Bapak untuk menghapus citra negatif koperasi pada masa orde baru. Seperti yang diungkapkan Sekjen Apjati, Rusdi Basalamah. Rakyat Indonesia tidak mungkin berduyun-duyun berangkat keluar negeri menjadi TKI di sektor informal apabila masih ada nasi yang dapat dimakan. Masih ada tempat tinggal yang layak untuk dihuni. Realisasi biofuel sekarang danbukan nanti ketika persediaan minyak bumi benar-benar menipis juga akan memberi nilai tambah untuk Bapak SBY. Yaitu mengalahkan presiden USA, Barack Hussein Obama. Karena hingga kini kami dengar dia belum mampu mewujudkan energy alternatif sesuai kampanyenya. Karena itu, ayolah Bapak SBY, kami yakin slogan anda  : “Bersama Kita Bisa!”  bisa terwujud! Tabik, Kompasianer Maria Hardayanto [caption id="" align="aligncenter" width="395" caption="biofuel dari singkong dan sorgum"][/caption] sumber gambar : disini [caption id="attachment_119519" align="aligncenter" width="400" caption="Beragam ecoplast mayoritas diekspor (dok. Maria Hardayanto)"][/caption] sumber data : disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun