Mohon tunggu...
Maria Gracia Setyawati
Maria Gracia Setyawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar tahun terakhir yang pusing ujian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Adat Jawa dalam Pernikahan Kaesang dan Erina

18 Januari 2023   20:23 Diperbarui: 18 Januari 2023   20:27 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Semakin berkembangnya Zaman, konsep pernikahan adat daerah semakin diminati. Anak Presiden Joko Widodo salah satunya yaitu Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Mereka mengusung konsep pernikahan adat Jawa. Rangkaian ritual adat Jawa digunakan sebagai penghormatan kepada tradisi Jawa yang sudah ada sejak dahulu. Pernikahan bertema adat Jawa tersebut dilakukan selama 2 hari yang dilaksanakan di Yogyakarta untuk acara akad pernikahan dan Solo untuk tasyakuran.


     Rangkaian pernikahan adat Jawa dimulai dari semaan yaitu pengajian untuk memohon doa restu agar acara berjalan lancar. Selanjutnya dilakukan pemasangan Pasang Tarup, Bleketepe, dan Tuwuhan. Tarup merupakan hiasan berupa janur kuning sebagai lambang peneduh dihalaman rumah. Sedangkan Bleketepe merupakan anyaman dari daun kelapa muda sebagai perlambang Penyucian diri. Tuwuhan merupakan hasil pertanian. Acara berikutnya adalah siraman yang bermakna penyucian fisik dan batin masing - masing calon mempela yang didalamnya terdapat upacara sadean dawet yaitu upacara berjualan dawet. Setelah siraman terdapat tradisi yang dilakukan oleh kedua orang tua mempelai berupa bopongan. Lalu terdapat juga midodaremi saat menjelang pernikahan yang bermakna turunnya bidadari untuk menenui calon mempelai. Selanjutnya terdapat akad yang menjadi tradisi paling sakral dalam pernikahan. Setelah proses sakral tersebut masih terdapat pamitan yaitu upacara meminta restu untuk pergi jauh dan menjalankan hidup baru. Setelah serangkaian adat yang panjang terdapat proses yang terkahir yaitu ngunduh mantu sebagai bentuk bahwa keluarga laki - laki memiliki mantu perempuan.

     Pernikahan dengan adat tradisional dinilai memiliki makna yang lebih sakral dibandingkan pernikahan bergaya Internasional. Pernikahan Kaesang dengan konsep adat Jawa yang selaras dengan budaya orang Indonesia yang menjunjung tinggi tradisi. Pernikahan dengan konsep tradisional memberikan rasa nostalgia pada mempelai, orang tua, maupun tamu undangan. pernikahan tradisional dapat memberikan kedekatan yang lebih dibandingkan pernikahan bergaya modern. Serta masih banyak alasan yang membuat orang lebih memilih menggunakan adat tradisional salah satunya Kaesang - Erina yang menggunakan adat Jawa.

     Banyaknya pernikahan bertema adat nusantara yang dipadukan dengan perkembangan zaman saat ini. Semakin terkenalnya pernikahan dengan konsep tradisional membuat kita menyadari semakin banyak orang yang mencintai adat Nusantara. Kesadaran mencintai budaya yang memupuk kita mau semakin melestarikan adat budaya yang ada. Kelestarian adat budaya harus terus kita lakukan agar tidak hilang oleh zaman dan tergantikan dengan budaya luar. Kelestariaan dari nenek moyang harus terus terkenang hingga generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun