Dari Trotoar ke Tangan yang Tepat

Suatu hari, saat aku sedang asyik menikmati suasana sore hari yang teduh sembari berjalan pulang menuju rumah, radar indra penglihatanku tiba-tiba saja menangkap suatu hal yang janggal. Aku melihat Sebuah benda tergeletak di pinggir trotoar. Lalu rasa penasaran pun menuntun kakiku untuk mendekat. 

Ternyata benar saja dugaanku, benda tersebut ialah sebuah telepon genggam milik seseorang. Sekilas terlihat kalau telepon genggam tersebut masih dalam kondisi yang cukup baik, meski ada sedikit retakan dan layarnya penuh dengan sidik jari. Tanpa pikir panjang aku pun segera mengambilnya dan mencoba memeriksa apakah ada informasi yang bisa membantuku menemukan pemiliknya.

Saat aku menyalakan layar, telepon genggam tersebut ternyata terkunci. Aku tidak bisa mengakses kontak atau informasi apa pun, sehingga aku merasa putus asa. Namun, tak lama kemudian, ada panggilan dari nomor yang tak ku kenal masuk di telepon genggam itu. Dengan cepat, aku menjawab panggilan tersebut. Ternyata yang menelepon ialah teman si pemilik telepon genggam. Ia memberitahuku bahwa temannya sedang kebingungan mencari telepon genggamnya yang hilang.

Aku berusaha menenangkan orang tersebut dan berkata akan mengembalikan telepon genggam itu. Kami pun sepakat untuk bertemu di sebuah tempat yang aman, yaitu di dalam minimarket dekat lokasi aku menemukan telepon genggam tersebut. Sebelum bertemu, jujur saja, aku merasa sedikit was-was, takut jika ada hal yang tak diinginkan terjadi. Tetapi aku tetap berusaha berpikir positif dan fokus pada niatku untuk mengembalikan hal yang bukan milikku.

Akhirnya saat yang dinanti tiba. Aku melihat seorang siswi mendekatiku dengan wajah penuh harap. Setelah memastikan bahwa la benar pemilik telepon genggam itu dengan mencocokkan identitasnya, aku menyerahkan telepon genggam tersebut. Raut wajahnya seketika berubah lega dan penuh rasa syukur. Ia berterimakasih berkali-kali atas kejujuranku dan usahaku untuk mengembalikan nya. 

Pengalaman ini membuatku sadar bahwa kejujuran dan niat baik selalu membawa kebahagiaan, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Sungguh, rasanya sangat menyenangkan bisa membantu seseorang lewat cara sederhana seperti yang ku alami.