Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Halloween in The Yacht

14 November 2014   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:52 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memesan tiket wisata pelayaran Spooky Tour yang memang khusus dibuat untuk merayakan halloween bersama sahabatku,  Oliver dengan kapal pesiar Voyager of Sea. Aku ingin menikmati sensasi baru merayakan Halloween di atas kapal pesiar. Melalui pelayaran selama 2 minggu ini, kita akan diajak berkeliling ke tempat-tempat angker dan penuh misteri terkenal di Eropa dan mengenal tradisi-tradisi mistik Eropa serta pesta halloween.

Aku dan Oliver telah lama bersahabat dekat. Tak terasa, cinta mulai bersemi di hatiku. Aku membayangkan apabila suatu saat nanti aku bisa menjadi orang spesial di hati Oliver. Namun segera telukis di benakku bagaimana dahulu aku pernah kepergok berpacaran dengan Liam dan dipaksa putus oleh mamaku. “Kamu tidak boleh berpacaran dahulu,Lynna!”, kata-kata mama waktu itu terekam jelas di benakku. “Tapi kenapa ma? Aku ini sudah remaja, dan sebagai remaja, wajar bila aku mulai tertarik dan jatuh cinta pada laki-laki. Lagipula....”. “Ash, sudah pokoknya mama bilang tidak ya tidak. Mengerti?”, aku menggangguk pelan tak berani meneruskan kata-kataku. Seringkali, terbesit pertanyaan dalam hatiku, apa alasan mama melarangku berpacaran, padahal aku sudah duduk di bangku kuliah, usia yang cukup matang untuk mulai menjalin cinta. Apa ini karena papa yang meninggalkan aku dan mama sewaktu kecil dulu kemudian menikah dengan orang lain sehingga mama terpaksa jadi orang tua tunggal buatku? Entahlah. Aku masih tetap tak mengerti.

“Hai, ternyata kau disini. Aku mencarimu kemana-mana. Ada sesuatu yang mau kubicarakan denganmu”, ujar Oliver yang menyusulku hingga ke geladak kapal, tempatku berada saat ini. “Oh, ada apa Oliver? Kenapa kau terlihat seperti sedang terburu-buru?’, tanyaku. Oliver tak langsung menjawab pertanyaanku. Namun, Oliver berlutut di hadapanku. Aku cukup terkejut ketika Oliver mengutarakan kata-katanya sambil membawa setangkai mawar merah. “Kate, aku cinta sama kamu sejak kita pertama kali kita bersahabat. Kamu mau gak jadi pacar aku?” Ini konsekuensi yang berat bagiku, apakah aku harus menerimanya atau menolaknya karena sejujurnya aku juga cinta dengannya. Akhirnya kuputuskan menerima cintanya. Aku berpacaran diam-diam dengannya, aku jelaskan padanya alasan mama yang keukeuh pada pendiriannya untuk melarangku berpacaran dengan siapapun dan komitmenku untuk menjalin cinta diam-diam dengannya tanpa sepengetahuan mamaku dan tanpa ketahuan dan dia menyanggupinya. Setelah mengutarakannya, dia mencium dahiku. My first kiss banget, karena dengan pacarku yang sebelumnya, aku dan pacarku belum pernah berciuman.  Kami memulai hidup baru, sebagai sepasang kekasih.

Hari pertama terlewati dengan indah di atas kapal pesiar ini. Di hari kedua, kami dan para penumpang kapal lainnya, menonton film horror Ouija yang mengisahkan tentang Elaine Morris yang ingin berjumpa kembali dengan sahabatnya, Debbie, yang meninggal secara mengejutkan setelah melakukan aksi bunuh diri di rumahnya memanggil arwah Debbie dengan memainkan papan ouija bersama ke empat sahabatnya namun kehidupan Elaine dan keempat sahabatnya kini dalam bahaya karna ternyata mereka telah memanggil salah satu arwah jahat yang ada di rumah tersebut di bioskop kapal. Setelah menontonton film yang memacu degup jantung para penumpang kapal  saking seram dan mengagetkannya, tiba waktunya bagi kami untuk makan siang. Makan siang kami disajikan ala kontinental dengan shrimp cocktail sebagai appetizer, Potato and Beef Caserole sebagai main course serta red wine dan brownies sandwich ice cream sebagai  makanan penutupnya.

Malam sudah menjemput. Perjalanan kami dilanjutkan seusai makan malam ke salah satu kastil berhantu di Irlandia Utara, Ballygally Castle. Puri dengan pemandangan laut di Teluk Ballygally ini punya pemandangan yang cantik. Hantu Isobella Shaw sering menampakkan diri kepada tamu sebelum menghilang, Lord Shaw dahulu pernah mengunci Isobella di kamar setelah melahirkan putra mereka dan meninggal setelah jatuh dari jendela dalam upaya melarikan diri. Lalu pwerjalanan di lanjutkan ke Gereja St. Michan, salah satu Gereja paling angker lantaran di kubah salah satu gereja dikuburkan tubuh tanpa nama yang telah diawetkan atau mumi. Konon mereka tengah beribadah di gereja ini kerap diganggu oleh bisikan-bisikan bernada seram. Rambut-rambut jemaat juga kerap ditiup atau ditarik. Yang terakhir, kami mengunjungi The Overtoun Bridge, Skotlandia. Jembatan ini menjadi salah satu lokasi seram dan penuh misteri di dataran Eropa karena ternyata di jembatan ini telah terjadi lebih dari 600 kasus bunuh diri. Bahkan anjing-anjing pun dilaporkan sering melompat dari jembatan ini. Kami pun kembali ke kapal dan melanjutkan istirahat malam kami. Perjalanan kami akan dilanjutkan esok hari.

Setelah berolah raga pagi di gym kapal dan sarapan pagi dengan makanan ala Meksiko, kami  memasuki ruangan auditorium kapal untuk mendengarkan seluk-beluk pemujaan setan di berbagai negara, termasuk negara-negara di Eropa. Dalam perbincangan ini, dijelaskan mengenai lambang, sejarah, ideologi dan para pelopor aliran ini. Setelah perbincangan ini, kami akan diajak langsung berkunjung ke salah satu gereja setan untuk melihat seperti apa ritual, upacara dan kegiatan para pemuja setan ini .

Kapal kami berhenti di dermaga dan kami melanjutkan perjalanan kami menggunakan bis. Gereja tersebut terletak cukup jauh dari keramaian. Kami menggali dan mendapatkan informasi dari berbagai narasumber, bahwa bentuk upacara gereja setan penuh dengan nuansa magis. Ruangan yang dicat hitam dengan altar yang di kelilingi cahaya lilin yang temaram. Pada bagian kanan altar ditempatkan lilin berwarna putih yang melambangkan sihir putih sedangkan di sebelah kiri ditempatkan lilin berwarna hitam sebagai lambang dari kekuatan sihir hitam atau sering disebut sebagai "kekuatan kegelapan". Upacara dipimpin pendeta dengan membunyikan bel sembilan kali dan pemimpin berjalan mengelilingi altar berlawanan dengan arah jarum jam. Beberapa perangkat lain dalam upacara tersebut antara lain pedang,mangkok, tengkorak, bel kecil yang diletakkan pada meja dekat altar danupacara yang diiringi dengan nyanyian dan mantera- mantera.Beberapa hari besar yang harus dirayakan pengikut ini Walpurgisnacht pada tanggal 30 April, Haloween pada malam 31 Oktober, Solstices bulan Juni dan Desember dan Equinoxes pada bulan Maret dan September.

“Bagaimana perjalanan selama ini menurutmu?”, tanyaku pada Oliver setelah kami kembali ke kapal. “Menyenangkan dan menegangkan terutama pada kunjungan ke tempat-tempat berhantu. Kamu?”. “Menyenangkan”, jawabku singkat. “Kau mau minum brendi?”, ujar Oliver sambil menyodorkan segelas kecil  brendi padaku. Aku menggeleng. “Tidak, Oliver. Aku sedang tidak mau minum minuman beralkohol “. Oliver menggangguk dan sambil minum brendi, dia memulai obrolan denganku. “Sayang, kamu pernah traveling sebelum ini?”. “Belum, ini baru pertama kali aku traveling. Kamu?”. “Sudah. Waktu itu aku sempat traveling dan diving ke Great Barrier Rief. Pemandangannya cantik sekali sayang, secantik wajahmu. Terutama karang-karangnya, berwarna-warni dan it’s so amazing!”. “Ah kamu bisa saja.Kapan kamu ke sana?”, tanyaku sambil tersipu. “Waktu libur kuliah dahulu, sama mantan pacarku, Irena.  Tapi sayang, tak berapa lama setelahnya hubungan kami kandas”. “Kok bisa? Kenapa?”, tanyaku penasaran. “Aku memergoki Irena sedang bercinta dengan orang lain”, ujarnya cukup sedih. “Astaga. Kejam dan tak punya perasaan sekali wanita itu! Dia mengkhianati cintamu.  Lalu, masihkah ada trauma dalam dirimu?”. “Aku sudah berusaha move on. Namun perasaan itu masih sering muncul. Aku sedih sekali waktu melihat mantan pacar pertamaku, Irena , bercinta dengan orang lain, padahal aku belum pernah sekalipun melakukan hal itu dengannya, dan lebih sedih lagi ketika aku mengetahui dia hamil setelah bercinta dengan selingkuhannya itu. Aku sempat trauma dan memutuskan untuk rehat dari percintaan selama satu tahun, sembari menata hati dan pikiran. Setelah semuanya baik, aku baru mulai berani untuk membuka hati terhadap wanita”. Aku terharu mendengar kisahnya. Percintaannya begitu pahit. Aku berjanji untuk setia padanya dan tidak mengkhianatinya. Aku tak mau melukai hatinya. Aku sayang padanya. Sungguh. Setelah dia bercerita, dia mencium bibirku dan berkata “Sudahlah, lupakan ceritaku tadi. Itu masa lalu yang kelam. Sudah malam. Mari tidur. Kita lanjutkan lagi esok”. Aku mengangguk. “Aku harap suatu saat dapat bercinta bersamamu”, ujarnya pelan sambil kembali mencium bibirku. “Iya semoga, aku juga menginginkannya”, kataku. Oliver merangkulku kembali ke kamar tidurku. “Selamat tidur sayang. I love you”. “I love you too, sayang, selamat tidur juga. Have a nice dream”.

Setelah sarapan pagi, kami semua bersiap menuju salah satu theater terkenal di Venice, Italia. Kami akan menyaksikan pementasan drama ‘The Witches City and The Brave Son’ yang mengisahkan sebuah kota tua yang dihuni banyak penyihir dan seorang anak yang ingin memecahkan misteri hilangnya anak-anak kecil yang kabarnya hilang karena diculik oleh para penyihir di kota tersebut untuk dijadikan tumbal dan sebagai penambah kekekuatan mereka. Pertunjukan drama ini sangat mengagumkan dan terlihat hidup di mata para penonton. Aku sempat merangkul Oliver karena ketakutan dengan beberapa adegan menyeramkan sang penyihir di drama itu. Setelah menyaksikan pementasan drama yang menegangkan selama 3 jam, kami melakukan perjalanan ke pasar-pasar lokal yang menjual benda-benda mistik.Ada banyak benda yang dijual seperti boneka voodoo, aneka peralatan sihir dan sebagainya. Aku bergidik ngeri melihat barang-barang yang terbilang aneh dan seram menurutku. Bahkan, di salah satu pasar yang kami kunjungi kita mendapatkan informasi soal voodoo dan papan ouija, mengenai awal mula sampai cara penggunaan kami diajari secara eksklusif.

Hari-hari perjalanan yang menegangkan dan penuh misteri telah usai. Kini kami bersiap untuk mengakhirinya dengan pesta halloween di malam 31 Oktober.

Sebelum pesta Halloween, kami semua mempersiapkan kostum yang akan dikenakan pada costume party yang bertema ‘Dark Kingdom’. Rencana nya aku akan bergaya Queen Elizabeth dan pacarku akan bergaya King James.Untuk urusan kostum, sebagian penumpang kapal ada yang berbelanja di butik khusus yang ada di kapal kami, dan sebagian lain membeli kain dan menjahitnya sendiri di ruang khusus jahit-menjahit yang terletak di seberang butik-butik.  Aku dan pacarku sama-sama membeli kain dan sepakat untuk menjahit kostum bersama. Kami bekerja sama dalam mendesain kostum yang digunakan yang desainnya modern minimalis.

Tanpa terasa waktu pun bergulir cepat dan kami pun sudah menyelesaikan kostum Halloween kami. Ready for Costume Party! Aku pun melepas lelah dengan mengobrol santai bersama pacarku di dek kapal sambil melihat sunset yang menawan. “Lynna, kamu bagaikan matahari yang saban hari tiada putus menemaniku mengarungi bahtera cinta yang tak mudah dilalui ini, memberiku semangat hidup kembali dan membantuku move on dari masa lalu yang kelam. Kecantikan hati dan wajahmu membuatku terpana. Kau memang pantas berada di hatiku”, ujar Oliver sambil memelukku dan mencium keningku. “Ah, kamu bisa saja, Oliver, aku hanya manusia biasa kok. Dan sebagai sahabat dan pacar kamu, aku sudah sewajarnya menyemangatimu hidup. By the way, terimakasih pujiannya sayang, Love you”, ujarku kemudian mencium pipinya. Kami berdua tersenyum dan tertawa kecil. “Ohya sayang, nanti kita barengan ke pesta Halloweennya ya?”. “Oke, sayang. Aku juga mau merasakan indahnya malam Halloween dan puncak perjalanan kia bersamamu. Aku harap kamu tak pernah melupakannya”. Oliver mengelus pipiku dan menjawab “Tidak sayang, tidak akan pernah kulupakan semua hal bersama kasihku ini”, yang kemudian diakhiri dengan pelukan mesra kami sambil bergandengan tangan memasuki kamar kami masing-masing karena hari sudah beranjak malam.

Tiga hari setelahnya, kami mulai memasak makanan untuk pesta Halloween yang sebentar lagi dimulai. Makanan yang kami buat antara lain pancake dan pai labu, apel karamel, permen jagung, sari apel,pumpkin burger, kue bola-bola vampir, sup labu dan lain-lain.Kami juga mempersiapkan segala atribut dan ornamen untuk pesta halloween, seperti jack o latern,mini cemetery,topi penyihir,darah buatan yang akan dioleskan di pintu-pintu kapal dan panggung untuk horror costume contest serta musik-musik yang menyeramkan untuk menambah kesan mistis.

Akhirnya, tibalah saatnya Halloween! Semua penumpang dan kru kapal sudah berpakaian seram. Ada yang berpenampilan vampir, dracula, zombie, dan lain-lainnya. Acara pertama adalah horror costume contest. Dengan lampu yang remang-remang, orang-orang yang berbaju seram tersebut terihat semakin seram dan terlihat seperti asli. Jessly, Airin dan Kyle keluar sebagai jawara kostum terseram di pesta kostum halloween ini. Sementara untuk pasangan, aku dan pacarku keluar sebagai juara tiga, Marc dan Katherine sebagai juara dua dan James dan Sandra sebagai juara pertama, mereka kompak menjadi pasangan vampir yang serasi. Acara kedua, chocolate n candy trick n treat. Acara ini begitu seru sampai-sampai apabila ada yang tidak memberikan coklat atau permen, dia akan dilumuri tepung dan disiram air. Semuanya membuat kami tak bisa berhenti tertawa. Acara yang ketiga adalah makan malam dan games ala halloween. Pesta berlangsung hingga larut malam dan sangat menyenangkan dengan disco sebagai penutupnya. Aku tak dapat melupakan keseruan perjalanan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun