Udah pada tahu donk kisah boneka kayu buatan kakek Geppetto karya Carlo Collodi? Yes, kali ini Pinokio plesir ke Jakarta tepatnya di Gedung Kesenian Jakarta dengan suguhan cerita yang lebih fresh. Digawangi oleh Lions Club Jakarta Menteng Sejati, Pinokio memulai petualangan sebagai boneka kayu yang hidup usai doa kakek Geppetto terkabul. Awalnya manis, lama-kelamaan berubah pahit, itu yang dirasakan Geppetto. Pinokio kerap membolos dari sekolah dengan sejuta alasan bohongnya. Meski telah ditolong peri biru, Pinokio tak menunjukkan penyesalan. Dia tetap melanjutkan petualangan ke Dunia Nikmat, dunia dimana hanya ada kesenangan tanpa perlu memikul kewajiban belajar. Tanpa sadar, Pinokio pun memetik buahnya, menjelma lah dia menjadi keledai lalu berujung masuk ke perut hiu yang tentu saja memantik ketegangan kala Geppetto dan Pinokio harus berjuang sekuat tenaga berenang mengarungi ganasnya gelombang laut hingga sampai ke tepian. OMG serunya petualangan Pinokio ini. Tapi dibalik keseruan ini, menurutku ada yang perlu diperbaiki dari operet ini, yaitu penampakan beberapa plot hole. Salah satunya momen pas Pinokio keluar dari Dunia Nikmat dan masuk ke perut hiu. Kok bisa tiba-tiba masuk ke perut hiu? Memangnya setting Dunia Nikmat ada di tengah laut? Kalo menurutku harus ada bridging satu atau dua adegan lagi buat ngasih gambaran ke pemirsah ini lho Pinokio, Geppetto n friends abis dari Dunia Nikmat, terus iseng ke pantai, nyebur, dimakan hiu deh. Jadi gak bingung gitu lho. Sisanya dari segi akting, nyanyi dan koreo udah oke banget. Cocok nih buat kalian yang bingung ngisi waktu weekend.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI