Bukan Malaysia namanya kalo gak bikin ulah. Saudara serumpun dengan Indonesia ini kayaknya demen amat mancing keributan ya. Gak bisakah kita tuh damai dan rukun-rukun aja?Â
Abis berniat ngeklaim reog sebagai bagian dari budayanya, kini beredar lagu Hello Kuala Lumpur yang mirip banget sama lagu Halo-Halo Bandung. Ini maksudnya apfah?Â
Dalam bermusik, tak dipungkiri kita terinspirasi dari musisi lain. Bahkan kita pun boleh menjadikan musik mereka sebagai sample musik kita. Tapi, sekali lagi ada tapinya. Meski hanya sample dan bukan keseluruhan lagu, tetep kudu dapet izin dulu sama pencipta lagunya, apalagi kalau yang kita jadikan sample itu bagian inti lagu. Terus sample yang boleh digunain 'cuma' 8 bar atau 15 detik aja, sisanya kamu harus improvisasi sendiri.Â
Nah kalo diliat, lagu Hello Kuala Lumpur ini udah melebihi batas sample yang diizinkan karna sampai di 27 detik pertama melodinya sama persis dengan lagu Halo-Halo Bandung.Â
Gak cuma itu, dari segi lirik juga terlihat sangat sedikit penggubahan. Sisanya? Plek ketiplek, termasuk frase khas kota Bandung 'kota kenang-kenangan' turut diinterpolasikan mentah-mentah ke dalam lagu itu hadeh.Â
Bayangin nih penyanyi dunia sekelas Olivia Rodrigo yang pernah menginterpolasi lagu Taylor Swift dan Paramore sedikit aja, dia izin dulu dan bayar royalti ke mereka lho.Â
Kok Malaysia ini gak izin dulu ya? Apa tim penyusun lagu patriotik anak itu gak melakukan riset dulu sebelum lagunya dirilis? Apa mereka gak tau bahayanya kalo sampe ketahuan nyomot karya orang lain? Atau jangan-jangan mereka sengaja melakukan hal ini? Ada apa sih sama Malaysia? Kayaknya gak seneng amat sama karya-karya anak bangsa yang banyak dikenal di mancanegara. Iri bilang bos!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H