Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jakarta Polusi Salah Siapa?

8 September 2023   21:19 Diperbarui: 8 September 2023   21:32 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/articles/cndkdyzp269o

Isu polusi udara marak diperbincangkan di berbagai media. Indeks kualitas udara Jakarta disebut terburuk kedua di dunia. Bahkan hari ini pun, kualitas udara kembali memburuk di angka 127 dengan konsentrasi polutan 2,5 PM. Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin mengatasi polusi udara salah satunya dengan penyemprotan air hingga kawasan Tangerang. Tapi apakah tindakan ini benar-benar efektif? Menurut saya tidak. Justru sebaliknya, menambah parah polusi. Terus apa donk yang bisa kita lakukan?

Eits, sebelum itu kita kudu tau dulu nih akar dari masalah polusi tuh apa sih. Atau simplenya gini deh, siapa sih yang bikin polusi Jakarta separah ini? Jawabannya, ya kita semua. Yes kita semua menyumbang dosa-dosa kecil yang terakumulasi di udara. Dosa kecil yang seringkali tidak kita sadari ialah masifnya penggunaan e-mail. Lho apa hubungannya deh? Bayangin kalo satuorang dewasa mengirim e-mail setiap harinya tanpa pernah dihapus, tentunya itu akan membebani mesin-mesin data center yang menyedot energi listrik cukup besar. Akibatnya, jejak karbon terus berkembang dan bertambah besar. 

Dosa kecil berikutnya adalah pembakaran sampah. Hayo siapa yang masih ngelakuin ini di kebon atau tanah kosong sebelah rumah? Jangan diulangi ya, gak mau kena ISPA kan? One step higher sin is penggunaan kendaraan listrik. Tapi bukannya pemerintah gaungin supaya pake kendaraan listrik ya? Emm faktanya, sumber energi buat ngecharge kendaraan itu asalnya dari PLTU yang kebanyakan masih pakai batu bara and exactly, batu bara itu penyumbang polusi tertinggi. Jadi sama aja boong donk? 

Nah, menjawab pertanyaan tadi apa sih yang bisa kita lakukan untuk 'menebus' dosa-dosa jahanam kita? Kita bisa mulai dari hal yang paling simple, kurangi penggunaan listrik di rumah dan kantor kita. Iya saya tau kita gak mungkin bisa hidup tanpa listrik, tapi setidaknya kita bisa menekan emisi karbon dari listrik yang kita pakai dan sekaligus menghemat tagihan kan? Misalnya dengan mengurangi penggunaan lampu di siang hari. Kita juga bisa mulai menghapus e-mail dan pesan-pesan yang sudah dibaca atau tidak penting lainnya perlahan-lahan. 

Kedua, hentikan penggunaan batu bara sebagai pembangkit listrik. Kalau ini sih pemerintahnya kudu tegas, ya meskipun batu bara menjadi penyumbang pendapatan besar buat negara, buat apa sih duit banyak tapi warganya sakit semua? Terakhir, gunakan kendaraanramah lingkungan seperti kendaraan bertenaga surya, bahan bakar gas atau etanol murni. Seperti yang sudah diterapin sama Belanda dan Brazil, terbukti kendaraan ini ampuh menekan polusi udara dan juga menjaga lingkungan tetap bersih. Bener gak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun