Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perang Terakhir Antara Kera dan Manusia

6 Agustus 2017   20:56 Diperbarui: 5 September 2017   09:30 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matt Reeves dan Mark Bomback kembali menyuguhkan kelanjutan peperangan antara bangsa kera dan manusia sekaligus pamungkas dari trilogi franchise Planets of The Apes. Film yang dibintangi aktris top Hollywood antara lain Andy Serkis, Woody Harrelson, Steve Zahn dan Gabriel Chavarria ini menceritakan tentang dunia kera yang sebelumnya damai terusik dengan kehadiran sepasukan tentara yang dipimpin oleh The Colonel. Dengan bantuan helikopter dan sinar laser, mereka berhasil membunuh dua ekor kera secara diam-diam yang ternyata adalah istri dan anak Caesar, pemimpin dunia kera. Hal ini membuat emosi Caesar meledak dan ingin membalas dendam.

Namun, keinginan untuk membalas dendam itu tidak berjalan mulus. Berbagai konflik baik fisik maupun batin harus dilalui oleh Caesar dan kawan-kawan. Pada mulanya, Caesar tidak ingin melakukan balas dendam dengan manusia mengingat jasa manusia yang telah merawat, membesarkan dan mengajarinya banyak hal. Terlebih dirinya tidak ingin seperti Koba, kera yang sangat membenci dan terobsesi untuk memusnahkan manusia. Tetapi, semua hal itu luntur ketika ia melihat dan merasakan sendiri bangsanya dipaksa untuk bekerja membangun benteng pertahanan besar oleh para tentara tanpa diberi makan dan minum.

Dibantu dengan beberapa temannya yang berhasil lolos dari penyerangan manusia, seekor kera dari kebun binatang dan Nova, seorang putri dari salah satu pasukan tentara, Caesar mulai membangun strategi untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan tentara tersebut dengan menggali sebuah lubang di salah satu sudut kandang. Namun, upaya kabur yang digagas Caesar mengalami kegagalan dan mengakibatkan perang berkecamuk. Perang berkepanjangan tersebut berakhir dengan terbunuhnya sang kolonel dan longsor besar yang melanda daerah tersebut. Namun, para kera yang telah lolos dari perbudakan harus menelan kenyataan pahit tatkala pemimpin mereka, Caesar tewas akibat luka saat peperangan.

Secara keseluruhan, film ini sangat worth it untuk ditonton baik alur ceritanya, karakter tokoh-tokohnya maupun efek visualnya. Kesan peperangan yang menegangkan diselingi secara seimbang dengan canda tawa yang dibangkitkan lewat karakter Bad Apes, kera dari kebun binatang yang konyol dan juga adegan persahabatan antara kera dan manusia lewat karakter Nova dengan beberapa teman Caesar. Namun, penambahan karakter Nova, terkesan dipaksakan. Pasalnya, kehadiran Nova tidak memberikan kontribusi yang besar dalam inti cerita film.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun