Indonesia merupakan surga kecil di dunia. begitulah pujian yang diberikan kepada Indonesia atas kemolekan alamnya. Surga kecil itu semakin sempurna ketika kita menyelami dan meresapi keragaman Indonesia.
Keragaman begitu nyata di Indonesia. Bagaimana tidak ? saat ini ada enam agama utama yang ada di Indonesia. Agama tersebut terdiri dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, serta Konghucu. Dari setiap  agama yang berbeda ini, selalu mengajarkan toleransi antar  umat beragama.
Pdt. Samuel Adi Perdana mengatakan bahwa budaya menghargai keragaman hanya bisa tercipta kala kita terbuka dan mau mengenal yang lain. Sikap menghargai ini dapat diwujudkan melalui sikap-sikap sederhana dalam kehidupan kita, seperti mengucapkan hari raya kebesaran bagi saudara kita yang merayakan, membantu saudara kita yang kesusahan tanpa memandang latar belakang, dll. Sayangnya, saat ini praktek toleransi keragaman sangat sedikit dilakukan, terutama jika menyinggung soal agama. Bagi Sebagian orang, agama merupakan persoalan yang sangat sensitif untuk diperbincangkan. Namun, ada kalanya kita memperbincangkan soal agama dari sudut pandang yang lain agar kita dapat menemukan pandangan baru agama di dalam keragaman.
Untuk dapat mengenal keragaman di Indonesia, terlebih dahulu kita mengetahui keenam agama utama yang ada di Indonesia ini. Penyebaran enam agama di Indonesia tidak dilakukan dengan cara kekerasan dan peperangan, tetapi menebarkan ajaran perdamaian, persatuan, persaudaraan, dan toleransi.
Adapun ajaran masing-masing agama sebagai berikut :
1. IslamÂ
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan memberi (asih) kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran, permusuhan. Ia memberi pengajaran kepada kamu agar kami mengambil pelajaran." (QS An-Nahl [116]: 90)
2. KristenÂ
"tetapi hendaklah kamu ramah seseorang terhadap yang lain,penuh kasih mesra, dan saling mengampuni kamu." (Efesus, 4:32)
3. KatolikÂ
"berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan itu tidak seorang pun akan melihat Tuhan."