Melepaskan sejenak kelabu kalbu
kupandang hamparan hijau taman-Mu
Saat kaktus  pasang jeruji...
saat bau kompos menyesak dada...
kala sengat lebah melepuhkan bunga sepatu...
kala rinai tetes hujan membasahi wajahku...
Diiringi derai tawa,
jerit shahdu kupu-kupu...
ber'jingkrak jiwa membawa harap,
butir-butir padi melesat
dan terperangkap celah batu...
Ada bayang-Mu di baliknya...
mengulas senyum, mengurai makna
Kau selalu ada
dan akan selalu ada
catatan jelang lonceng berdentang 12 kali, siang itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!