ABPM normal ditandai dengan tensi rata-rata dalam 24 jam adalah 130/80mmHg. Sehingga, apabila tensi di klinik/rs 140/90mmHg dan ABPM 130/80mmHg, berarti Anda memiliki WCH.Â
Sebaliknya, apabila ABPM rata-rata 130/80mmHg, maka sebenarnya Anda memang memiliki hipertensi.
Memang kenapa dok kalau WCH ataupun hipertensi? Apa beda dan dampaknya?
Seperti yang kita ketahui, hipertensi merupakan penyebab terjadinya berbagai penyakit seperti stroke dan jantung.Â
Apakah WCH juga bisa menyebabkan peningkatan resiko untuk penyakit tersebut?Â
Menurut AHAÂ (American Heart Association)Â 2022, telah diteliti bahwa WCH saja juga dapat meningkatkan resiko di atas, dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan tensi normal (pengukuran tekanan darah normal saat di rumah maupun di rs/klinik).Â
Meskipun, peningkatan resiko tersebut lebih kecil dibandingkan pada pasien dengan hipertensi yang sebenarnya.
Kalau memang WCH beresiko berkembang menjadi penyakit stroke dan jantung di kemudian hari, apakah perlu minum obat hipertensi?
Ini masih diteliti, karena pengukuran dari ABPM juga memang dibutuhkan selain untuk melihat apakah seseorang termasuk hipertensi atau WCH.Â
Karena apabila WCH, tetapi didiagnosis dengan hipertensi dan diterapi dengan anti hipertensi maka akan merugikan bagi pasien tersebut, karena sebenarnya mereka mendapatkan pengobatan yang tidak perlu dan dapat membuat tekanan darah turun hingga menimbulkan keluhan pusing.
Lalu, apakah terapi yang baik untuk penderita WCH agar tidak meningkatkan resiko penyakit stroke dan jantung?