Mohon tunggu...
Maria Cecilia Gritce Widjaja
Maria Cecilia Gritce Widjaja Mohon Tunggu... Dokter - dokter umum

Membahas seputar masalah kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lupus, Penyakit dengan "Seribu Wajah"

11 Juni 2022   21:50 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:19 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: penyakit lupus dengan gambar seribu wajah/Foto: Pixabay

Jawabannya TIDAK. Lupus berbeda dengan penyakit HIV ataupun DM yang membutuhkan pengobatan seumur hidup. Apabila ODAPUS sudah berada di kondisi stabil, maka obat-obatan seperti kortikosteroid, imunosupresan, antibodi monoklonal dapat dihentikan, namun tetap dijaga biasanya dengan hidoksiklorokuin. Mengapa demikian? Karena menurut penelitian hidroksiklorokuin dapat mencegah kekambuhan. Akan tetapi, untuk pasien yang sudah stabil dan tidak pernah kambuh lagi, hidroksiklorokuin dapat dihentikan dengan pertimbangan dokter. 

Apakah bisa kambuh?

Lupusnya kambuh? Tentu saja bisa. Lupus yang kambuh atau lupus refrakter merupakan lupus yang tidak respon dengan terapi standar selama 3-6 bulan. Pertanyaan yang muncul, mengapa pengobatan lupus bisa tidak respon atau malah memburuk?

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan:

  • Bertambahnya usia dengan adanya komorbid (penyakit penyerta: Hipertensi, DM, jantung, ginjal dll)
  • Adanya infeksi (TBC, Hepatitis, HIV)
  • Malnutrisi
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan
  • Merokok (baik aktif maupun pasif)
  • Adanya penyakit autoimun lain (seringkali pasien lupus disertai dengan penyakit autoimun lain seperti sindrom antifosfolipid, sindrom sjögren)

Kekambuhan yang terjadi pada penderita ODAPUS merupakan hal yang selalu ingin dihindari dan apabila sudah terjadi kekambuhan yang terelakkan, maka keinginan untuk dapat kembali sembuh sangat diharapkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala agar penyakit lupus tersebut tidak jatuh ke kondisi yang lebih buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun