Di Indonesia, sampah masih menjadi masalah khususnya di wilayah perkotaan seperti Kota Bandung. Ini menjadi masalah sekaligus tantangan besar yang harus di selesaikan. Mencakup dari beberapa artikel sebelumnya, hampir setiap hari produksi sampah mencapai 1.477 ton dan sekitar 90% berhasil dikelola sementara 10% sisanya masih menumpuk dan mencemari lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.
Kecamatan Bandung Kidul, khususnya di sekitar Pasar Kordon Buah Batu merupakan salah satu wilayah yang menjadi perhatian karena dikawasan ini, sampah yang berserakan sudah menjadi hal biasa. Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan dimana hal ini dipicu karena kurangnya edukasi, dan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai.
Dampak Negatif Sampah
Di Pasar Kordon, seringkali terlihat sampah yang menumpuk yang menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan menyebabkan bau tidak sedap, bahkan hal ini dapat meningkatkan risiko banjir saat musim hujan tiba. Tidak hanya itu, sampah yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik dapat menjadi sarang penyakit yang mengancam Kesehatan masyarakat sekitar. Dari hal ini, dapat dilihat bahwa rendahnya kesadaran dan kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah berdampak langsung pada kualitas hidup warga.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Menurut penelitian, kurangnya kesadaran masyarakat menjadi salah satu factor Utama dalam permasalahan ini. Membuang sampah sembarangan merupakan kebiasaan yang sering kali dilakukan, bahkan hal ini juga dilakukan oleh mereka yang berpendidikan. Pemahaman tentang dampak jangka panjang sampah terhadap lingkungan dan kesehatan yang masih kurang menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.
Solusi untuk Mengatasi Masalah Sampah
Sebelumnya telah ada beberapa penelitian yang dilakukan dan dari penelitian-penelitian tersebut terdapat beberapa strategi yang dianggap efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan juga memperbaiki pengelolaan sampah di Kecamatan Bandung Kidul, Pasar Kordon. Berikut merupakan strategi yang di maksud.
1. Memberikan edukasi adalah kunci Utama untuk mengubah pola piker masyakarat. Edukasi ini dapat dilakukan dengan pendekatan berbasis komunitas seperti mengadakan kampanye lingkungan sehingga warga dapat belajar dan memahami tentang sampah, bagaimana memilih sampah dan bagaimana memanfaatkan sampah untuk daur ulang.
2. Teknologi modern dapat dimanfaatkan untuk mengelola sampah, ini juga dapat digunakan untuk memotivasi masyarakat. Teknologi modern yang dimaksud seperti pembuatan aplikasi mobile yang dapat mengelola sampah bahkan dapat menjadi alat yang memberikan penghargaan kepada warga yang aktif dalam melakukan daur ulang atau membuang sampah pada tempatnya.
3. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas seperti tempat pembuangan sampah yang memadai mencakup tempat sampah terpilah dan penampungan sampah sementara. Dengan adanya fasilitas yang memadai akan membuat masyarakat lebih mudah dalam membuang sampah pada tempatnya.
4. Kebijakan yang didukung oleh data dianggap lebih efektif dalam mengatasi permasalahan sampah. Dari teknologi pemantauan data dapat dikumpulkan dan digunakan untuk menilai keefektifan program pengelolaan sampah dan memperbaiki hal yang peril di perbaiki jika ada.
5. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan juga swasta menjadi hal penting dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan dimana pemerintah dapat melakukan kerja sama dengan masyarakat dan sektor swasta untuk menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan serta mengadakan dan menjalankan program edukasi.
Harapan untuk Masa Depan
Diharapkan dari langkah-langkah strategis tersebut, pengelolaan sampah di Kecamatan Bandung Kidul khususnya di Pasar Kordon akan lebih optimal dimana terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan juga kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kerja sama antar semua pihak maka bukan hal yang tidak mungkin Kota Bandung menjadi Kota nol sampah dimasa depan.