Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merangkai Selembar Surat Cinta Seorang Sahabat

22 Januari 2021   00:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   23:59 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Persahabatan | Sumber www.pixabay.com

Hai sahabatku, apa kabar?

Aku harap dirimu selalu baik-baik saja ya. Tidak terasa sudah menginjak tahun ketiga hubungan pertemanan kita terjalin. Puji Syukur aku panjatkan, karena senantiasa  dirimu dan diriku bisa tetap bersama-sama seperti ini. Tidak ada halangan yang membuat diriku dan dirimu merenggang.

Tidak terasa selama tiga tahun melewati hari bersama-sama, kita sudah mempunyai sebludak kenangan-kenangan. Canda, tawa, suka, duka selalu mendekap erat dalam pelukan keakraban kita.

Permulaan pertama memang menjadi sebuah penentu. Momen pertemuan pertama masih terbingkai dengan jelas di dalam akalku. Sungguh mengharukan dan membahagiakan ketika mengingat momen tersebut. Ah, apakah kamu ingat bay, pertama kali kita bertemu?

Jujur, dengan mindernya diriku berani mengobrol dengan dirimu dan menunjukkan bakatku. Terimakasih, dirimu telah mengapresiasiku saat itu.  Terimakasih sudah menyediakan ruang pertunjukan untuk terus diriku berkarya. Merasa sangat hoki ketika diriku bertemu dirimu. Impresi pertama untuk mu adalah orang yang ramah, baik, ceria, bersemangat, dan tulus.

Tidak terasa, kita justru semakin dekat. Intensitas diriku saat itu bertemu dan berkomunikasi denganmu sangat sering. Senangnya diriku mendapatkan teman sepertimu. Engkau mengajakku terus berkarya dan mendukungku dengan sepenuh hati. Kita melangkah bersama-sama untuk terus menari, berlatih dengan semangat. Disaat diriku, merasa hampa dan butuh hadirnya afeksi dari seseorang teman. Justru kamu benar-benar sepenuhnya mendorong aku untuk berkembang.

Latihan hingga lupa waktu, makan, becanda, mengelilingi suasana malamnya Yogyakarta bersama berdua. Berkeringat dan bekerja keras bersama. Semuanya kita lakukan bersama. Dirimu sangat berharga bagi Ayu. Waktu terus bergulir, dirimu tanpa segan memperkenalkan aku dengan teman-temanmu untuk berdinamika dan berproses bersama. Fleksibel sekali dirimu diajak berselancar ke samudera lepaspun  dirimu merasa baik-baik saja. Mulai dari perbincangan tentang kopi, gunung, musik, tari, hingga ideologi kita lakukan bersama. Sudah sedalam apa rasa persahabatan kita.

Semoga tidak sampai disini saja ya, persahabatan kita langgeng selamanya. Walaupun aku tahu betul dirimu tidak banyak cakap, tetapi pelukanmu masih sangat lekat di lubuk hati. Benar-benar sosok yang menginspirasi bagiku. Diriku banyak belajar dari dirimu. Benar-benar bangga ku menjadi teman dekat dirimu.

Tetaplah seperti ini, Bay. Aku rindu seharian suntuk ku habiskan waktu bersama dirimu. Semoga disela kesibukan masing-masing dan jarak kita bisa bertemu lagi ya, dan perkuat lingkaran pertemanan kita. Ku memaknai banyak hal ketika dirimu mengajakku berkeliling dan memperoleh pengetahuan yang belum aku tahu sebelumnya. Sungguh pengalaman berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun