Baik, kali ini saya akan bercerita pengalaman sekaligus refleksi bagi diri saya terkait mata kuliah pilihan yang saya pilih yaitu penulisan naskah digital. Awalnyapun, saya memilih mata kuliah ini, bisa dibilang hanya asal pilih saja. Namun, ternyata saya mendapatkan banyak hal baru setelah melewati lika-liku dinamika tugas kuliah daring.
Ya, mata kuliah ini setiap minggu selalu diberikan tugas seperti menulis artikel. Dalam mata kuliah ini disuguhi banyak referensi berkaitan secara teknik menulis artikel secara baik dan benar. Tidak hanya perihal itu saja, melainkan juga diajarkan cara membuat email marketing, press release, surat pembaca, poster media sosial, hingga opini dan langsung praktik.
Saya menjadi tahu, ternyata menulis di ruang digital berbeda dengan menulis di media lainnya. Pengetahuan dan wawasan baru saya merasa bertambah. Selain itu, banyak  nilai-nilai yang bisa saya ambil dimata kuliah ini. Mengapa? Karena menemukan kesan yang  selalu diingat di dalam hati.
Saya bisa mengeksplorasi dan mempunyai ruang untuk menulis. Awalnya, saya ragu, saya takut tidak bisa menulis. Namun,prosess yang diberikan dari setiap tugas berdampak pada diri saya. Saya menjadi merasakan bahwa, minat dan bakat menulis saya terasah. Disamping itu juga, tingkat kepercayaan diri saya meningkat, ketika berani mempublikasikan buah karya tulisan saya.
Ia, saya akui memang suka menulis. Tetapi, saya sebelum-sebelumnya belum pernah mempublikasikan buah karya menulis saya. Berkat tuntutan tugas dari mata kuliah menemukan sebuah harapan. Saya mengerjakan tugas-tugas dengan rileks. Walaupun saya belum bisa menulis setiap hari, setidaknya saya sudah pernah bercerita tentang pengalaman teater  tertuang di dalam tulisan yang ada di  akun kompasiana saya.
Itulah, pertamakali saya mendapatkan label "Artikel Utama" juga. Kaget tak terduga, saya menuliskan artikel tersebut saja dengan waktu yang singkat dan merasa tidak bersungguh-sungguh. Makin bangkitlah semangat saya.
Tidak hanya sekadar itu, ada banyak rekan-rekan saya yang mendukung saya untuk menulis  apapun itu termasuk pengalaman berkesenian saya. Ohiya, saya juga mendapatkan relasi baru disini. Suatu hal yang tidak disangka. Sempat beberapa ada kendala terkait tugas artikel saya. Tetapi, itu justru membukakan saya mencari informasi dan membuka dialog dengan kompasianers lainnya.
Saya ingat betul waktu itu, saya berkirim pesan lewat email dengan Mas Fery  sedikit berkeluh kesah, dan akhirnya diajak bergabung di grup Kompasianers Berbalas (KPB). Ya, Mas Elang sebagai admin grup memasukan nomor saya untuk bergabung di grup tersebut. Senangnya rasanya saya mendapatkan keluarga baru. Waw, saya merasa dikelilingi orang-orang hebat di dalam grup tersebut. Saya bertemu dengan rekan kompasianers seperti Pak Khrisna Pabichara, Opa Tjipta dan Oma Roselina, Pak Rudy, Bang Jack, Bu Ari, Mas Ozy, Mbak Hennie, dan masih banyak lagi.
Apalagi, ketika bergabungnya Romo Bobby ke dalam grup tersebut. Saya dengan tidak sungkan sering berkonsultasi dengan beliau. Sebelum tulisan yang saya unggahpun, beliau berkenan  memberikan  dan membenahi tulisan saya.
Selain itu, saya juga diajak bergabung dengan komunitas Inspirasiana. Ya, kembali lagi saya bertemu dengan orang-orang hebat juga disitu. Ada Mbak Fatmi, Mas Meirri, Mas Indra, Pak Kris, Bu Siska, Mas Gui, Pak Kate, Pak Teo, Bu Ayu, Bu Dwi, Suster Monika, Kak Firda, Kak Fira, Romo Gregorius, Kak Fauji, Kak Luna, dan sebagainya.
Setiap hari, saya belajar tentang EYD, PUEBI, pembendaharaan kata hasil rekan-rekan yang membagikan, dan sebagainya. Â Saya juga memenumkan rekan sesama suka berkesenian di Inspirasiana bernama Mas Azis.
Saya semakin tertantang untuk belajar menulis dan mereka adalah sosok inspiratif bagi saya. Baik dari bagaimana cara menulis dengan baik, hingga kompleksitas dari masing-masing orang ketika mengulik sesuatu yang dituangkan dalam tulisan seperti bahasa, politik, ekonomi,budaya, sastra, cerpen, dan masih banyak lagi.
Mendapatkan pengetahuan baru juga karena setiap harinya  produktif membaca  berbagai tulisan mereka. Saya di sini juga belajar memposisikan diri sebagai pembaca yang baik. Saya menjadi merasa tidak perlu khawatir lagi. Saya selalu dibantu oleh mereka ketika ada kendala secara teknik ataupun perihal progress tulisan saya. Bertukar cerita, berbagi pengalaman, saling melengkapi satu sama lain. Mereka setiap harinya secara konsisten menulis, memacu saya juga memiliki konsistensi  menulis seperti mereka.
Beberapa dari mereka, menuliskan tentang perihal diri saya, sayapun sebaliknya. Saya juga tidak menyangka bahwa pada bulan September dan Oktober 2020 lalu, saya terpilih menjadi salah satu mahasiswa yang memenangkan konten terbaik tugas dikompasiana. Salah satunya artikel tugas dari mata kuliah ini.
Berkat, artikel tips menulis saya yang menjadi konten terbaik, saya senang ketika artikel tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang. Artikel itupun menjadi salah satu sumber referensi Pak Teo sebagai pembicara untuk mengisi webinar tentang kiat-kiat menulis. Kemudian, saya juga tidak menyangka ketika opini yang saya buat, dipilih dosen  untuk di unggah ke salah satu media.
Sayangnya, tugas membuat surat pembaca saya tidak dimuat. Tetapi, inilah bukti saya sudah mengunggah surat pembaca saya.
Adapun artikel tugas yang sudah saya tulis berjumlah enam dengan jumlah penonton 1.204. Kemudian, tugas poster sosial media dengan like 95. Tugas email marketing sudah dikumpulkan kepada dosen melalui google docs. Kumpulan tugas saya bisa diaksesSaya yakin, dalam mata kuliah ini bisa mendapatkan nilai terbaik. Saya berusaha menerapkan apa yang sudah dipelajari dan mengerjakan segala tugas secara tepat waktu. Segala dukungan dan apresiasi sangat berharga dalam sebuah karya. Terimakasih rekan-rekan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Keluarga baru, rumah baru, pengalaman baru, benar-benar luar biasa. Teruslah berkarya dalam menulis. SemangArt berdinamika!
Salam Sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H