Sebenarnya, menulis di media digital dengan menulis di atas kertas mempunyai sedikit kemiripan lho. Baik menulis di atas kertas maupun di media digital, keduanya sama-sama harus menulis secara jelas, lengkap, ringkas, benar, serta memperhatikan aturan yang berlaku.
Contohnya seperti saat kita mengunggah tulisan ke kompasiana dengan melakukan copy paste dari tulisan yang sudah ada, pasti beberapa saat kemudian tulisan kita dimarahi  oleh pihak kompasiana alias dihapus karena melakukan plagiatrisme .
Sayangnya, kemudahan mencari informasi di media digital lebih cepat ditemukan justru membuat perpustakaan mulai jarang dikunjungi atau terasa sepi. Perbedaan mendasar media analog dengan media digital terletak pada komunikasi dua dan satu arah.
Apakah kamu merasakan hal tersebut? Bagi banyak orang, pasti dalam mengerjakan tugas sekolah, tugas kuliah, makalah, karya ilmiah, dan lain-lain memilih untuk mencari referensi secara online daripada harus bersusah payah datang ke perpustakaan jika tidak dalam kondisi mendesak.
Kehadiran media digital mempunyai peran yang sangat penting bagi para penjelajah online. Tetapi, eksistensi media digital tidak lepas dari "kredibilitas" para penulis di dalamnya bukan?
      Dalam buku Writing for Digital Media, penulis di media digital adalah komunikator pesan, penyaji informasi, sekaligus penerjemah informasi. Nah lho! Menjadi penulis di media digital, tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar.
Kredibilitas penulis menjadi pokok utama dari ketiga peran tersebut. Kira-kira apa ya alasan kredibilitas itu penting? Kredibilitas penting untuk mengukur sejauh mana penulis mampu menyajikan informasi secara terperinci, lengkap, dan akurat.
Ternyata, lain halnya ketika penulis mencampurkan pandangannya ke dalam informasi yang disajikan tersebut. Maka, kredibilitas itu menjadi bias.
Lalu, sikapku sebagai penulis harus bagaimana? Lakukanlah identifikasi sebagai cara untuk menarik kepercayaan dari pembaca. Â Perlu kita ketahui, bahwa blog adalah langkah dalam menarik lebih banyak perhatian dari pembaca karena menawarkan berbagai ekspresi dari sudut pandang individu.