Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menurunkan lebih dari 340 mahasiswanya ke sebuah desa di Kabupaten Purwakarta untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN Tematik ITB 2024 ini diadakan kurang lebih selama 21 hari tepatnya pada tanggal 6-27 Agustus 2024 lalu. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta ini merupakan kegiatan kolaborasi mahasiswa dari berbagai jurusan di ITB yang tersebar di 18 kelompok dengan 8 tema yang berbeda.Â
Salah satu tema besar program ini adalah pengembangan desa wisata. Tidak sedikit potensi wisata yang dapat dikembangkan di Desa Parungbanteng ini. Pengembangan wisata di beberapa titik wisata di desa ini tidak hanya dapat menarik wisatawan, namun juga dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Wisata air terjun, misalnya. Desa Parungbanteng memiliki potensi besar di sektor pariwisata air terjun, khususnya di Kampung Cibodas, Dusun 2. Wisata yang biasa disebut "wisata curug" ini memiliki impact yang besar bagi perekonomian masyarakatnya, terutama karena wisata ini merupakan sebuah wisata yang banyak diminati oleh anak-anak muda saat ini. Maka dari itu, perlu dilakukan pengembangan dan revitalisasi wisata agar dapat dikunjungi kembali oleh wisatawan.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok 3 KKN ITB 2024, Lokadewis. Berawal dari minat dan keresahan para anggotanya terhadap suatu lokasi wisata, Lokadewis bertekad untuk mengembangkan wisata di Kampung ini. "Lokadewis selalu berusaha menunjukkan semangat dan keyakinan mendalam bahwa Cibodas berpotensi besar menjadi destinasi wisata yang akan berkembang dan berkelanjutan. Lokadewis mewujudkannya dengan perencanaan berbagai macam program kerja yang diselingi dengan berbagai cara mediasi dengan warga Cibodas. Hal ini dibangun agar warga Cibodas merasakan betapa berharga dan berpotensinya daerah mereka", Tutur Luthfi, selaku Ketua kelompok 3, Lokadewis. Ia juga mengatakan bahwa Lokadewis memiliki kesadaran akan daerah tempat tinggal mereka (Cibodas) yang memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata.
Proses pengembangan Wisata Curug Cibodas ini memakan waktu yang tidak sebentar. Sekitar 21 hari program berlangsung, mulai dari pembuatan penanda jalan hingga perapian jalan menuju Curug Cibodas. "Untuk pengembangan Curug Cibodas ini sendiri, kami berfokus pada kemudahan akses curug dari pemukiman warga serta pembangunan beberapa fasilitas pendukung. Untuk kemudahan akses, kami melakukan pembersihan jalan, penebasan illalang yang menghalangi jalan, pembuatan penanda jalan, serta pembuatan tangga, sehingga jalan lebih mudah diakses dan tidak terlalu landai. Lalu, beberapa fasilitas pendukung yang kami bangun yaitu gapura untuk menyambut wisatawan, kursi untuk wisatawan beristirahat, serta peta wisata. Dalam prosesnya, kami dibantu oleh warga Cibodas Tongoh, mereka sangat terbuka dan menerima kehadiran kami. Kami harap dengan pengembangan ini, Curug Cibodas semakin dikenal dan banyak wisatawan yang berkunjung ke Curug Cibodas sehingga bisa meningkatkan perekonomian Desa Cibodas Tongoh.", Tutur Adifa, selaku ketua program tema, Lokadewis.Â
Selain program utama pengembangan Wisata Curug Cibodas, Lokadewis juga melaksanakan kegiatan-kegiatan non tema. "Hayu Wilujeungan" menjadi langkah awal Lokadewis untuk membangun hubungan baik dengan warga Kampung Cibodas. Bekerja sama dengan Kelompok 12 Pertanian, Lokadewis mengenalkan diri mereka kepada masyarakat. Jembatan komunikasi antara masyarakat dan peserta KKN pun dibangun dengan adanya program "Penyampaian Progress". Program ini menghasilkan banyak kesepakatan bersama warga mengenai program-program ke depan. Selain itu, Lokadewis juga berupaya memberdayakan pendidikan bagi anak-anak, khususnya anak-anak Kampung Cibodas Tongoh melalui program "K3 Mengajar dan Mengaji", serta turut memeriahkan HUT RI ke-79 pada acara 18 Agustusan. Lokadewis juga rutin membantu warga dan mengikuti "Jumsih" alias Jumat Bersih, guna menjaga kebersihan kampung bersama dengan warga. Hingga akhirnya pemugaran Curug Cibodas diresmikan pada 24 Agustus 2024 di acara "Penyuluhan" yang ditandai dengan penandatanganan oleh Ketua RT 07 Kampung Cibodas Tongoh, sebagai simbol dukungan penuh mereka terhadap program ini.
Dengan adanya program-program tersebut, Lokadewis berharap Wisata Curug Cibodas ini akan membawa banyak dampak berkelanjutan bagi banyak pihak, terutama pengelola desa dan masyarakat Kampung Cibodas sendiri. Lokadewis juga berharap program ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, serta meminimalisir urbanisasi. Dan berharap wisata yang telah Lokadewis bangun dapat terus berkembang dan berkelanjutan, sampai kapanpun, sesuai dengan motto mereka, yaitu "Membangun Wisata Berkelanjutan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H